tag:blogger.com,1999:blog-36711550719775067202024-03-12T16:44:11.896-07:00Prajurit BumiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-40627611920686323082016-05-10T17:07:00.001-07:002016-05-10T17:08:14.950-07:00IDE MENAKJUBKAN MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN<b>IDE MENAKJUBKAN MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-idoN8bMRVw0/VzJ3dW_InnI/AAAAAAAAAUI/iI8zYqEgZIIyImQ7qOISinVp_2lwSSxJQCLcB/s1600/ide%2Bmenyelamatkan%2Bbumi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://4.bp.blogspot.com/-idoN8bMRVw0/VzJ3dW_InnI/AAAAAAAAAUI/iI8zYqEgZIIyImQ7qOISinVp_2lwSSxJQCLcB/s400/ide%2Bmenyelamatkan%2Bbumi.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Permasalahan lingkungan yang setiap hari semakin tambah parah sangatlah memprihatinkan, Para ilmuan berpikir keras bagaimana mengatasi permasalahan lingkungan yang kian parah ini.<br />
Beberapa ilmuan dunia berpendapat tentang ide-ide hebat mereka untuk menyelamatkan lingkungan, ada beberapa ide yang tergolong unik atau bahkan tidak masuk akal. <br />
Barikut saya informasikan 10 Ide Unik mengatasi masalah lingkungan.<br />
<a name='more'></a>Ide yang Pertama :<br />
Melingkari Bumi Dengan Kaca Pemantul Sinar Matahari<br />
layaknya kacamata yang anda kenakan untuk menghindari teriknya matahari seperti itulah maksud dari ide ini. Beberapa Ilmuan berpendapat untuk membangun cincin pemantul sinar matahari di orbit sekitar daerah katulistiwa. Ide yang masuk akal tetapi begitu liar, jika mungkin ide ini terlaksana pastinya kan memerlukan biaya yang sangat mahal mungkin Triliunan Dollar Amerika.<br />
<br />
Ide yang ke dua :<br />
Mengisi Air Laut Dengan Material Besi<br />
Proses Fotosintesis plankton memerlukan karbondioksida dari udara untuk membuat makanan. ketika plankton mati, mereka akan tenggelam kedasar lautan bersama dengan karbon yang dihisapnya. karena besi dapat merangsang pertumbuhan plankton, beberapa ilmuan menyatakan untuk memumpuk lautan dengan material besi untuk menciptakan banyak plankton yang dapat menghisap karbondioksida.<br />
Beberapa perusahaan swasta telah bergabung untuk menumpahkan besi ke dalam laut, namun segelintir ilmuan mempertanyakan seberapah efektifkan ide ini, beberapa kelompok pecinta lingkungan juga memperingatkan bahwa besi dapat melukai ekosistem lokal.<br />
<br />
Ide yang ke tiga :<br />
Terus Gerakan dan Campurkan Lautan<br />
Ahli lingkungan dan pakar masa depan James Lovelock, pecinta hipotesa Gaia, membuat skema yang lucu dalam mengatasi pemanasan global, idenya adalah menggunakan pipa untuk menstimulasi bercampurnya lautan-lautan di dunia, sampai ke kedalaman karena air kaya nutrisi akan memberi makan pada kumpulan ganggang yang akan menghisap karbondioksida dan menenggelamkan karbondioksida kedasar laut saat ganggang tersebut mati.<br />
<br />
Ide yang ke empat :<br />
Mengisi Udara Dengan Belerang<br />
Beberapa tipe aerosol atau penyegar udara, partikel-partikel kecil akan terperangkap di udara dan mengakibatkan efek pendinginan di atmosfir. Partikel-partikel kecil ini akan menghalangi beberapa radiasi panas matahari dan menghamburkannya kembali ke angkasa.<br />
Efek pendingin pada iklim bumi biasanya terlihat setelah letusan gunung berapi, yang memuntahkan berjuta-juta ton blerang ke dalam atmosfir, beberapa ilmuan manyatakan bahwa untuk menetralkan pemanasan global kita perlu neniru perilaku alam dengan menginjeksikan belerang kedalam atmosfir, satu masalah yang akan muncul adalah rencana ini akan mengakibatkan hujan asam.<br />
<br />
Ide yang ke lima :<br />
Biarkan Cacing Berada di Dapur<br />
Cacing dapat berguna dengan meletakan mereka ke dalam sampah organik yang selanjutnya berubah menjadi kompos.<br />
<br />
Ide yang ke enam :<br />
Rubah Pola Makan<br />
Jika orang Amerika banyak berjalan dan menghindari makan daging merah, kita dapat menurunkan emisi karbondiokida dan menyerang epidemi kegemukan.<br />
Seorang ilmuan telah menghitung bahwa jika semua orang amerika berusia 10 sampai 74 berjalan kaki setengah jam sehari sebagai pengganti penggunaan kendaraan bermotor , maka itu akan memotong emisi karbondioksida sebanyak 64 juta ton.<br />
Badan pangan PBB, Food and Agriculture Organization melaporkan bahwa industri daging merah bertanggung jawab 18% dari emisi gas, melalui penggunaan pupuk buatan, pupuk kandang dan energi yang diperlukan untuk transportasi pakan ternak dan daging merah.<br />
<br />
Ide yang ke tujuh :<br />
Mengubur Gas Karbon<br />
Ketika kita terus memanasi bumi dengan karbondioksida, beberapa ilmuan mengusulkan untuk menarik gas karbondioksida berlebih dan menyimpannya disuatu tempat, mungkin di bawah tanah, lapisan batu bara dan ladang minyak yang sudah kosong.<br />
Untuk melakukannya, karbondioksida harus dipisahkan dari pabrik, dikompresi dan diinjeksian kebawah tanah, yang mana akan bertahan selama ribuan tahun.<br />
<br />
Ide yang ke delapan :<br />
Hidup Dengan Sampah<br />
Ini bukan berarti anda harus berhenti membuang sampah dan memulai hidup di lautan tisu bekas dan pembungkus makanan. Seorang ahli teknik dari University of Leeds di Inggris telah membuat material bangunan dari bahan limbah (seperti kaca atau bekas pembakaran).<br />
Hasilnya dapat digunakan untuk membangun rumah. Selain itu dalam pembuatannya juga memakan energi lebih sedikit dibandingkan dengan pembuatan batako. Ilmuan lainnya juga telah mengajukan proposal penggunaan material limbah dari peternakan unggas, seperti bulu ayam untuk membuat palastik ramah lingkungan.<br />
<br />
Ide yang ke sembilan :<br />
Memotong Emisi Gas<br />
Proposal untuk merubah polusi yang dihasilkan oleh pembangkit energi, membatasi jumlah karbon dioksida pada bisnis, industri, atau negara, atau pengenaan pajak terhadap emisi gas akan membawa emisi ke level yang rendah secara menyeluruh, dan banyak negara yang telah menandatangani secara sukarela janji untuk memotong emisi pada Protokol Kyoto. Beberapa negara bagian, teritama California telah mendorong suatu regulasi untuk mengatasi karbondioksida.<br />
<br />
Ide yang ke sepuluh :<br />
Membatasi Penggunaan Kantong Pelastik dan Lampu Pijar<br />
Ini mungkin terdengar seperti keputusan yang terburu-buru, tetapi Sanfrancisco, Cina, fan Australia semua sudah menerapkannya. Cina menginginkan membersihkan negaranya dari "polusi Putih" -- Kantong-kantong pelastik yang menyumbat jalan dan penggunaan air.<br />
<br />
Mungkin ide-ide itu sangat brilian tetapi langkah awal untuk mengatasi permaslahan lingkungan ialah dengan dli terhadap alam. mungkin ungkapan yang tepat untuk manusia adalah<br />
"Bagaimana jika wajahmu diludahi orang lain ?"<br />
Marah<br />
Kesal<br />
Membalas<br />
Begitu pula alam, contohnya sungai, jika kamu membuang sampah ke sungai, tunggu saja sungai akan berbalik menumpahkan airnya dan menghanyutkan segalanya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-88988666954112477512015-09-30T23:06:00.001-07:002015-09-30T23:07:44.086-07:00Kabut Asap Sudah Darurat<b>Kabut Asap Sudah Darurat</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-rp0-r-363q8/VgzNGJLym9I/AAAAAAAAAR4/qRHmhaP-hGs/s1600/asap.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="229" src="http://4.bp.blogspot.com/-rp0-r-363q8/VgzNGJLym9I/AAAAAAAAAR4/qRHmhaP-hGs/s400/asap.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Sampai saat ini Kamis (1/10) kementrian Lingkungan hidup dan kehutanan mencatat terdapat 159 titik panas sumber kabut asap, dari 159 titik tersebut, 95 titik di sumatra dan 61 titik di Kalimantan. akbitnya 25.900.000 jiwa terpapar asap 22.900.000 adapah penduduk sumatra, dan 3.000.000 adalah penduduk kalimantan. Bukan hanya manusia, seluruh satwa yang ada didaerah tersebut turut terancam mati karena menghirup asap. kerugian dibidang ekonomi pun mencpai kurang lebih 20 triliun rupiah.<br />
<br />
Polemik bencana di negeri ini masih berlanjut saja, karena itu saya mendapat catatan dari sesorang di Pontianak, berikut catatannya :<br />
----------------------------------------------------------------------------<br />
SURAT PONTIANAK UNTUK INDONESIA<br />
Yth. Presiden Republik Indonesia<br />
<a name='more'></a>Titik api disekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah.<br />
Tapi simbol keserakahan dan ketidakpedulian negara terhadap daerah.<br />
"Bapak mau kesini sekarang ?"<br />
Bandara ditutup pak ! lagi pula tidak ada anak sekolah yang menyambut bapak mereka diliburkan.<br />
"Mau menpuh jalan darat ?"<br />
Bahaya pak ! asap tebal tidak bagus untuk kesehatan bapak dan ibu beserta staf.<br />
<br />
Biarkan saja seperti ini !<br />
Agar PONTIANAK tidak lagi jadi lahan sawit, dan bisa ditanam tanaman industri,<br />
Kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidak berdayaan kami disini.<br />
Kami Pasrah, mungkin ini kehendak Allah.<br />
<br />
Bagi saudara-saudara kami didaerah lain, kami berterimaksih atas doa yang selelu dipanjatkan.<br />
Mohon maaf karena kiriman asap dari PONTIANAK kalian jadi terganggu.<br />
berita dari media mengabarkan katanya KUBU RAYA sudah tidak layak huni lagi<br />
karena hanya 5% udara bersih yang bisa kamu hirup<br />
Innalillahi..<br />
<br />
Pemerintah pusat entah sudah tidak peduli kepada kami.<br />
Hari ini puncaknya 3 juta rakyat PONTIANAK terkena kanker paru-paru terutama Anak-anak.<br />
sepertinya lebih peduli pada kekisruhan internal dikubuh istana daripada nasib 3 juta rakyat Pontianak.<br />
Padahal Pontianak salah satu penyumbang devisa terbesar negara.<br />
<br />
Tolong sebarkan catatan ini, karena media TV dan koran tidak banyak memberitakan<br />
terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata di istana<br />
Belum lagi usai bencana asap, kami sudah dihadapkan pada manurunya hasil pertanian<br />
yang ditambah harga penjualannya yang menurun drastis sampai titik terparah.<br />
<br />
Semoga pemerinyah pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya.<br />
hanya doa yang bisa kami harapkan sebelum rakyat pontianak mati pelan-pelan dan lari dari sini.<br />
----------------------------------------------------------------------------<br />
wiihhh sedih membacanyaaa..<br />
<br />
Mari kita berdoa untuk indonesia tercinta kita.<br />
<br />
Yang berani bakar hutan untuk buka lahan.. RIBUT SAMA GUAA !!! Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-45180361828097780232015-07-20T02:33:00.001-07:002015-07-20T02:33:58.657-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-LzX4dNPtHik/VazASrhBvpI/AAAAAAAAARM/Tm2Yipne0p0/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="http://3.bp.blogspot.com/-LzX4dNPtHik/VazASrhBvpI/AAAAAAAAARM/Tm2Yipne0p0/s400/download.jpg" width="400" /></a></div>
Nafas merupakan anugerah dari alam, makanya hutan harus dilestarikan kehidupan anak cucu.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Hutan bagi warga Kasepuhan adalah paru-paru kehidupan. Kami menurunkan dua tulisan berturut-turut, Senin (10/12) dan Selasa (11/12), tentang bagaimana masyarakat Kasepuhan menjaga paru-paru desanya.<br />
<br />
Sebuah mobil pikap berwarna hitam berjalan pelan-pelan menuruni jalan sempit berbatu. Di bak bagian belakang tersusun rapi kayu-kayu gelondongan. Dua laki-laki duduk di atas kayu-kayu tersebut.<br />
<br />
Wilayah yang mereka lewati masih termasuk ke dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di wilayah itu, seharusnya pembalakan tidak diperkenankan, bahkan pelakunya diancam hukuman lima tahun penjara, menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.<br />
<br />
Namun, tak ada yang terjadi dengan mobil itu hingga mereka keluar dari wilayah Taman Nasional. Tak ada petugas yang mengadang mereka. “Yang seperti itu justru nggak ditangkap petugas,” kata Iwan Suwandri, warga Kasepuhan yang menjadi pemandu kami.<br />
<br />
Iwan mengeluhkan peraturan yang tidak tegas dan tidak adil diterapkan. “Padahal, warga yang hanya mengambil kayu-kayu ranting justru ditangkap dan ditahan sampai berbulan-bulan,” katanya.<br />
<br />
Dalam perjalanan yang sama, kami juga melihat seorang laki-laki memunguti ranting dan menyusunnya di atas motor. Saat kami memotretnya, ia tampak ketakutan. “Itu nggak diadukan ke petugas, kan?” tanya lelaki itu kepada Iwan.<br />
<br />
Warisan Leluhur<br />
<br />
Hutan di Gunung Halimun memang menggiurkan bagi para pembalak. Mereka bisa mendapatkan kayu-kayu yang berkualitas bagus. Padahal, hutan bagi masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul Tataran Sunda, termasuk Kasepuhan Ciptagelar, Sinar Resmi, dan Ciptamulya, bagaikan rumah yang harus dijaga.<br />
<br />
Hidup mereka banyak berkaitan dan bergantung pada hasil hutan. Tidak saja secara ekonomi, tetapi juga keterarahan hidup ke depan melibatkan peran hutan.<br />
<br />
Mereka mendiami wilayah sekitar hutan itu sejak peradaban budayanya ada. Masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar, misalnya, sangat bergantung pada hutan di Gunung Halimun yang terletak di sebelah timur laut Kasepuhan tersebut.<br />
<br />
Setidaknya berdasarkan ucapan pemimpin Kasepuhan Ciptagelar Ugi Sugriana Rakasiwi atau Abah Ugi, Kasepuhan Ciptagelar telah memiliki dokumen resmi dari pemerintah Hindia Belanda untuk menempati wilayahnya dari tahun 1935.<br />
<br />
Dalam dokumen itu ditegaskan wilayah yang mereka tempati adalah kawasan yang harus dikelola dengan kearifan budaya lokal. Tidak asal saja Hindia Belanda mengeluarkan dokumen itu. Tentu karena budaya Kasepuhan sudah bertahun-tahun ada dan mendiami wilayah itu.<br />
<br />
Adat Kasepuhan mengenai hutan memang unik dan menarik. Mereka membagi hutan atas tiga zona. Zona pertama adalah Hutan Garapan (Leuweung Sampalan). Hutan ini boleh digarap menjadi persawahan, ladang, dan kebun. Siapa saja boleh menggarap asalkan tidak memiliki.<br />
<br />
Zona kedua disebut Hutan Tutupan (Leuweung Tutupan). Hutan ini bisa digarap tapi harus seizin pemimpin adat. Pemanfaatannya pun hanya untuk keperluan membangun rumah. Hutan ini tak boleh dibuka, jika masih ada hutan garapan yang menyediakan keperluan rumah.<br />
<br />
Zona ketiga adalah Hutan Titipan (Leuweung Titipan). Hutan ini tak boleh diganggu gugat. Tak ada warga Kasepuhan yang diizinkan memasuki hutan tersebut. Jika aturan itu dilanggar, sang pelanggar akan terkena kabendon (sesuatu yang buruk). Hutan titipan berfungsi sebagai penyimpan air.<br />
<br />
Peran Abah dalam mengelola hutan begitu dominan. Misalnya, warga dilarang mengambil kayu di hutan tanpa seizinnya. Tidak setiap hari boleh mengambil kayu, karena tidak semua hari adalah hari baik untuk menebang kayu atau berhubungan dengan hasil hutan.<br />
<br />
Fungsi hutan lebih dari sekadar menjaga mata air, yakni simbol kelangsungan hidup. Warga Kasepuhan percaya, jika alam dijaga kelestariannya, kehidupan manusia juga bisa terjaga dengan baik.<br />
<br />
Dunia tidak hanya milik manusia sehingga dengan gampang ditaklukkan. Dunia adalah milik semua yang ada di dalamnya sehingga keseimbangan antara semua pemilik itu harus dijaga. Hutan merupakan pemberi tanpa pamrih, tak pernah menuntut haknya, kecuali memberi apa pun yang dimiliki.<br />
<br />
“Wajar dan memang harus dipelihara. Tidak tahu kalau pandangan pemerintah,” ujar Abah Ugi.<br />
<br />
Masyarakat adat Kasepuhan sangat paham hutan harus diperlakukan sebagai teman, bukan lawan. Hal serupa juga diungkapkan pemimpin Kasepuhan Ciptamulya Abah Hendrik.<br />
<br />
Jika alam tidak seimbang, seperti hutan rusak, kata Abah Hendrik, maka akan berpengaruh pada hidup manusia sekitarnya. Jika manusia ingin hidupnya seimbang, alam harus dijaga. (Ida Rosdalina/Bersambung)<br />
<br />
http://shnews.co/detile-12005-hutan-1-menjaga-paruparu-kehidupan.htmlAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-66571084584730330092014-06-17T19:49:00.001-07:002014-06-17T20:00:09.270-07:00Ketegasan Untuk Para Penjahat Lingkungan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-UQFN072NKG0/U6D-BrELFSI/AAAAAAAAAPE/rUfngE1EZ9g/s1600/janganbuangsampah.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-UQFN072NKG0/U6D-BrELFSI/AAAAAAAAAPE/rUfngE1EZ9g/s1600/janganbuangsampah.png" height="203" width="320" /></a></div>
<br />
Para pembaca yang terhormat..<br />
saya mengajak anda semua untuk kembali melihat lingkungan sekitar kita..<br />
<br />
ANDA MASIH MEMMILIKI PERASAAN ?<br />
Tentu saja karena anda MANUSIA..<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Apa anda masih berprilaku seperti ini ?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-51ze6Rthnqk/U6D3EUJ4KkI/AAAAAAAAAME/TxdLibcA-Qs/s1600/images+%252822%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-51ze6Rthnqk/U6D3EUJ4KkI/AAAAAAAAAME/TxdLibcA-Qs/s1600/images+%252822%2529.jpg" height="243" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-YAUSc3vEsmk/U6D3FomevGI/AAAAAAAAAMY/_P0L_NEqgTc/s1600/buang-sampah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-YAUSc3vEsmk/U6D3FomevGI/AAAAAAAAAMY/_P0L_NEqgTc/s1600/buang-sampah.jpg" height="199" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-wRjkuMDekz0/U6D3F91BxzI/AAAAAAAAAMc/LaM5Bno06-4/s1600/images+%252824%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-wRjkuMDekz0/U6D3F91BxzI/AAAAAAAAAMc/LaM5Bno06-4/s1600/images+%252824%2529.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Atau anda membiarkan anak-anak anda berbuat seperti ini ?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-oor5dNMfR6w/U6D3EXCQWLI/AAAAAAAAAMA/ZPvSwQvRqlc/s1600/images+%252823%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-oor5dNMfR6w/U6D3EXCQWLI/AAAAAAAAAMA/ZPvSwQvRqlc/s1600/images+%252823%2529.jpg" height="198" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sungguh ironis melihat anda berperilaku seperti itu, jika anda masih berprilaku seperti itu apa layak dan pantaskan anda di panggil MANUSIA.? saya rasa TIDAK</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Apa dampaknya dari perilaku membuang sampah sembarangan. ?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-IVjsW-YErNk/U6D5EP2LNSI/AAAAAAAAAMs/G8TMFVHwhHA/s1600/images+(11).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-IVjsW-YErNk/U6D5EP2LNSI/AAAAAAAAAMs/G8TMFVHwhHA/s1600/images+(11).jpg" height="200" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-wz5ei9_puyE/U6D5HiSQjwI/AAAAAAAAANY/W4rnzJNfyzc/s1600/images+%25289%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-wz5ei9_puyE/U6D5HiSQjwI/AAAAAAAAANY/W4rnzJNfyzc/s1600/images+%25289%2529.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-98ScLmdrGwU/U6D5G2Yey3I/AAAAAAAAANQ/GohnkYZvi3w/s1600/images+%25288%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-98ScLmdrGwU/U6D5G2Yey3I/AAAAAAAAANQ/GohnkYZvi3w/s1600/images+%25288%2529.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-InMIExqikCM/U6D5GkBKDSI/AAAAAAAAANM/PmMuSSbBNw0/s1600/images+%252819%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-InMIExqikCM/U6D5GkBKDSI/AAAAAAAAANM/PmMuSSbBNw0/s1600/images+%252819%2529.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Apa gambar-gambar itu cukup menjelaskan dampaknya..?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Saya rasa cukup jelas gambar-gambar tersebuat menjelaskan tentang dampak membuang sampah sembarangan..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
TAPI MASIH SAJA ADA ORANG YANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Harus dengan apa manusia-manusia seperti itu di ingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan ?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-x2ypBNIhZ8M/U6D7Kw7T1RI/AAAAAAAAANg/xAM4_MIcT7o/s1600/281239_20120531022128.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-x2ypBNIhZ8M/U6D7Kw7T1RI/AAAAAAAAANg/xAM4_MIcT7o/s1600/281239_20120531022128.jpg" height="303" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-sp22c3sHLNM/U6D7O3PTd_I/AAAAAAAAANw/iKjIUj2Mv-I/s1600/4898465_20121128102602.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-sp22c3sHLNM/U6D7O3PTd_I/AAAAAAAAANw/iKjIUj2Mv-I/s1600/4898465_20121128102602.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-b_FONyuy69g/U6D7PMGBEvI/AAAAAAAAAN0/epEblXx9ZRs/s1600/1298342361691321341.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-b_FONyuy69g/U6D7PMGBEvI/AAAAAAAAAN0/epEblXx9ZRs/s1600/1298342361691321341.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-olOpCFsf5gw/U6D7MBJMnSI/AAAAAAAAANo/KksupTdNnS8/s1600/images+(12).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-olOpCFsf5gw/U6D7MBJMnSI/AAAAAAAAANo/KksupTdNnS8/s1600/images+(12).jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-NpLLx6CTRR0/U6D7O3bK8oI/AAAAAAAAAN4/wP5hB4tjHX4/s1600/images+(13).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-NpLLx6CTRR0/U6D7O3bK8oI/AAAAAAAAAN4/wP5hB4tjHX4/s1600/images+(13).jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_t2CsqKr4m8/U6D7QOV440I/AAAAAAAAAOI/CqfkGxdafcA/s1600/images+(14).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-_t2CsqKr4m8/U6D7QOV440I/AAAAAAAAAOI/CqfkGxdafcA/s1600/images+(14).jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-qsL5vzIHZiw/U6D7R8OrkwI/AAAAAAAAAOc/pReAScdkjvE/s1600/images+(15).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-qsL5vzIHZiw/U6D7R8OrkwI/AAAAAAAAAOc/pReAScdkjvE/s1600/images+(15).jpg" height="320" width="227" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PJ2SfvFERkE/U6D7Qh-ZmUI/AAAAAAAAAOQ/swlkhB2bWhs/s1600/images+(16).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-PJ2SfvFERkE/U6D7Qh-ZmUI/AAAAAAAAAOQ/swlkhB2bWhs/s1600/images+(16).jpg" height="203" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-EGE1XiACM_0/U6D7RcMSlNI/AAAAAAAAAOY/ECA0kjF_nRw/s1600/images+(17).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-EGE1XiACM_0/U6D7RcMSlNI/AAAAAAAAAOY/ECA0kjF_nRw/s1600/images+(17).jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dIFxW07WwHA/U6D7S7JzePI/AAAAAAAAAOo/zqf7E3xPoi4/s1600/turen02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-dIFxW07WwHA/U6D7S7JzePI/AAAAAAAAAOo/zqf7E3xPoi4/s1600/turen02.jpg" height="214" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Ajakan-ajakan seperti itu pun masih belum ampuh untuk mengusik hati manusia-manusia perusak lingkungan..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
apa anda tidak malu dengan ini ?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-QmHoarHM3iM/U6D7-FnRx2I/AAAAAAAAAOw/9hLSoz2CJu8/s1600/images+(20).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-QmHoarHM3iM/U6D7-FnRx2I/AAAAAAAAAOw/9hLSoz2CJu8/s1600/images+(20).jpg" height="323" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Pembaca yang terhormat..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Mari selamatkan lingkungan kita dengan merubah sikap kita.. hapus budaya membuang sampah sembarangan..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
JADILAH PRAJURIT BUMI</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Berikut adalah aksi lingkungan yang dapat anda lakukan untuk menjadi seorang Prajurit Bumi yang berkontribusi aktif menyelamatkan lingkungan..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-If2xQaeKsM0/U6D9OU916fI/AAAAAAAAAO8/XCPHtBdnX5o/s1600/Mari+BerAksi+2-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-If2xQaeKsM0/U6D9OU916fI/AAAAAAAAAO8/XCPHtBdnX5o/s1600/Mari+BerAksi+2-4.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
AYO SELAMATKAN LINGKUNGAN KITA DARI MAUSIA-MANUSIA YANG TAK SEPERTI MANUSIA..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Salam Lestari dari alam....</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-84112364831280818352014-03-04T08:25:00.002-08:002014-03-04T08:25:33.552-08:00BULAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-tWfUUsYNswY/UxX-ZuBXTxI/AAAAAAAAALc/2FULfDRnVb0/s1600/fakta+unik+tentang+bulan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-tWfUUsYNswY/UxX-ZuBXTxI/AAAAAAAAALc/2FULfDRnVb0/s1600/fakta+unik+tentang+bulan.jpg" height="184" width="320" /></a></div>
Fakta unik tentang bulan, Bulan adalah "tetangga" terdekat Bumi di luar atmosfer. Benda luar angkasa ini banyak dikenal sebagai lampu penerang Bumi tatkala malam hari. Namun, sejatinya bulan tidak memancarkan cahaya sendiri dan cahaya bulan itu berasal dari pantulan cahaya matahari. Berikut ini ada beberapa fakta menarik dan mengejutkan dari bulan. Mulai dari "bulan terkunci di orbitnya". Hal yang paling menarik adalah bumi dan bulan ternyata sama-sama berputar pada orbitnya, bagaimana itu bisa terjadi? Dahulu kala, efek gravitasi Bumi yang melamban membuat rotasi bulan tetap pada porosnya. Setelah rotasi bulan melamban sesuai dengan orbitnya (waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi) maka rotasi bulan menjadi stabil. Bagaimana dengan fase regular bulan yang terlihat di Bumi? Bulan selalu mengorbiti Bumi. Satelit itu menghabiskan sebagian waktunya mengelilingi Bumi dan matahari. Saat berada jarak terjauh dari bumi, ini dinamakan bulan mati, dan ia hanya terlihat sisi gelapnya saja.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Fakta Unik Ternyata 400 Pohon di Bumi Berasal dari Bulan<br />
<br />
Sementara ketika Bumi berada hampir segaris di antara matahari dan bulan, maka seluruh permukaan bulan akan diterangi matahari. Ini dinamakan bulan purnama. Sedangkan, posisi bulan berada di sisi samping Bumi dan matahari, maka hanya sepotong cahaya matahari akan menerangi bulan. Ini yang membentuk bulan sabit.<br />
<br />
Bagaimana bulan terbentuk?<br />
Menurut sebuah teori terkemuka, bulan tercipta ketika batu seukuran planet Mars menabrak bumi, tak lama setelah tata surya mulai terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu.<br />
<br />
Ada pohon di bulan<br />
Fakta ini mungkin membuat Anda tercengang. Ternyata, ada lebih dari 400 pohon di Bumi yang berasal dari bulan. Pada tahun 1971, Apollo 14 mendarat di bulan dengan membawa tiga astronot, yaitu Stuart Roosa, Alan Shepard, dan Edgar Mitchell. Rossa pun mengambil sekelompok benih yang ada di bulan dan menanamnya di Bumi. Hasilnya, benih itu tumbuh di Bumi dan diberi nama Pohon Bulan.<br />
<br />
Bumi adalah saudara dari bulan<br />
Apakah bulan adalah satelit Bumi? Jawabannya, bisa jadi tidak. Pada tahun 1999, para peneliti menemukan asteroid yang memiliki lebar 5 kilometer. Asteroid itu terjebak dalam cengkeraman gravitasi Bumi. Ini malah lebih tepat disebut satelit Bumi. Asteroid yang diberi nama Cruithne itu membutuhkan waktu 770 tahun untuk mengelilingi Bumi. Para peneliti mengatakan, bahwa Cruithne akan tetap mengelilingi Bumi setidaknya dalam waktu 5.000 tahun.<br />
<br />
Banyak kawah di bulan<br />
Para peneliti menemukan banyak kawah di bulan. Ini disebabkan oleh hantaman asteroid antara 4,1 miliar hingga 3,8 miliar tahun yang lalu. Bekasnya yang tampak seperti kawah belum terkikis sampai saat ini. Ada dua alasan memperkuat dugaan di atas. Pertama, bulan secara geologis tidak aktif. Tidak ada gempa bumi, gunung berapi, dan gunung seperti halnya Bumi. Kedua, bulan tidak mempunyai atmosfer. Tidak ada hujan dan angin. Sehingga, erosi permukaan pun sangat sedikit terjadi. unikbaca.com<br />
<br />
Bulan berbentuk telur<br />
Bentuk bulan tidak bulat seperti bola, tapi lebih menyerupai telur. Saat Anda mengelilingi bulan, ketika berada di permukaan yang kecil itu berarti Anda berada di ujung bulan. Selain itu, bulan juga tidak ada pusat geometris.<br />
<br />
Di bulan ada gempa<br />
Saat mengunjungi bulan, para astronot menggunakan seismometer untuk mengetahui apakah ada gempa di bulan. Ternyata, bulan tidak benar-benar mati secara geologis. Gempa kecil ternyata terjadi di bulan. Diduga gempa ini disebabkan oleh gravitasi Bumi. Para peneliti memperkirakan bahwa bulan memiliki inti panas sama sepeti Bumi. Dari data pesawat luar angkasa NASA Lunar Prospector yang mendarat di bulan, menemukan bahwa inti bulan ternyata sangat kecil, besarnya antara 2-4 persen dari massa bulan.<br />
<br />
Apakah bulan termasuk planet?<br />
Ukuran bulan lebih besar dari Pluto, ukurannya kira-kira seperempat dari Bumi. Beberapa peneliti berpikir bahwa bulan lebih seperti sebuah planet, mengacu pada adanya kesamaan sistem orbit pada bulan dan Bumi. Bulan dan bumi sering disebut sebagai planet ganda.<br />
<br />
Bulan membentuk air pasang di laut<br />
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis mengikuti siklus bulan. Gravitasi bulan telah menarik lautan di Bumi. Air pasang terjadi ketika Bumi berputar di bawah bulan. Salah satunya adalah pasang laut purnama yang terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Situasi ini terjadi ketika Bumi, bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Pasang naik menyebabkan gelombang yang sangat tinggi dan pasang surut membuat gelombang menjadi sangat rendah. Selain itu, tarik menarik gravitasi antara Bumi dan bulan memiliki efek yang menarik. Sebagian energi rotasi Bumi yang ditarik oleh bulan, menyebabkan melambatnya rotasi Bumi, sekitar 1,5 milidetik setiap abadnya.<br />
<br />
Selamat jalan, Bulan<br />
Ketika Anda membaca ini, bulan telah bergerak menjauh dari Bumi. Benar, setiap tahunnya, bulan mencuri sebagian energi rotasi bumi dan menggunakannya untuk mendorong sejauh 3,8 sentimeter lebih tinggi dari orbitnya. Para peneliti mengatakan, ketika awal terbentuknya bulan, jaraknya dengan Bumi hanya sejauh 22.530 kilometer. Saat ini, jarak antara bulan dan Bumi sudah mencapai 450.000 kilometer. Jika gravitasi Bumi sudah tidak terlalu kuat, suatu hari nanti, bulan akan meninggalkan Bumi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-82561429941716858932014-03-04T08:22:00.001-08:002014-03-04T08:22:48.707-08:009 Fakta Menakjubkan Dari Bumi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-yh36VG7vEkc/UxX9vg-sbhI/AAAAAAAAALU/9-6PZOVBKio/s1600/9-fakta-menakjubkan-dari-bum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-yh36VG7vEkc/UxX9vg-sbhI/AAAAAAAAALU/9-6PZOVBKio/s1600/9-fakta-menakjubkan-dari-bum.jpg" height="160" width="320" /></a></div>
Sebagai salah satu planet di tata surya ini, Bumi memang menjadi satu-satunya tempat yang dihuni makhluk hidup karena memiliki berbagai unsur hara kehidupan.<br />
<br />
Dengan usia jutaan tahun, Bumi sudah melewati berbagai masa kehidupan. Mulai penciptaan manusia pertama, hewan-hewan prasejarah, sampai nanti tiba di akhir dunia.<br />
<br />
Sudah berapa lama kamu tinggal di Bumi ini? Pasti kamu akan memiliki jawaban yang berbeda tergantung dengan usiamu. Namun rupanya, Bumi memiliki fakta-fakta menakjubkan yang tidak semua orang tahu. Apa saja ya?<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
1. Bumi Tidak Bulat Sempurna<br />
<br />
Dalam pelajaran IPA dan sains ketika kamu masih SD, kamu pasti sering diberitahu oleh gurumu jika Bumi itu tidak bulat sempurna. Dan memang benar jika Bumi itu tak seperti bola. Faktanya, Bumi memiliki tonjolan di sekitar ekuator karena gaya gravitasi. Polar radius bumi adalah 3.949,99 mil sedangkan radius ekuator adalah 3.963,34 mil. Bersyukurlah untuk kamu yang tinggal di ekuator/Khatulistiwa (termasuk Indonesia) karena langit kamu bisa menggapai bintang lebih cepat.<br />
<br />
2. Asal Nama Bumi Dari Anglo-Saxons<br />
<br />
Setiap planet di sistem tata surya ini dinamai dengan nama Dewa Dewi dari mitologi Yunani dan Romawi, kecuali planet tempat kita tinggal. Bumi (Earth) berasal dari kata Anglo-Saxon yakni kata Erda yang berarti tanah. Namun faktanya, 71% dari Bumi adalah air dan menjadi satu-satunya planet di seluruh alam semesta ini yang memiliki cairan berharga tersebut.<br />
<br />
3. Sehari Bukanlah 24 Jam<br />
<br />
Orang-orang mungkin sering bilang bahwa 24 jam tidak cukup, dan itu benar. Sebetulnya Bumi ini berputar pada porosnya dalam waktu 23 jam, 56 menit, 4 detik. Hari matahari, waktu yang diperlukan oleh matahari untuk kembali ke posisi meridian bervariasi sebanyak 16 menit sepanjang tahun. Tak paham apa maksudnya? Silahkan google dan mencari tahu di buku ilmu pengetahuan, karena akan cukup panjang jika dijelaskan.<br />
<br />
4. Bumi Satu-Satunya Planet Berlempeng Tektonik<br />
<br />
Para ilmuwan percaya bahwa Bumi ini tediri dari 7 lempengan utama kerak bumi yang bergerak ke arah berbeda sampai 4 inci per tahun. Jika mereka bertubrukan, maka penyebab gunung berapi dan gempa bumi bisa dijelaskan. Meski terdengar mengerikan, namun kabar baiknya adalah kegiatan gerakan lempeng ini memungkinkan karbon untuk didaur ulang. Dan ternyata Tuhan menciptakan sesuatu di dunia ini selalu ada manfaatnya.<br />
<br />
5. Bumi Punya Kembaran Bernama Theia<br />
<br />
Lagi-lagi ilmuwan percaya bahwa Bumi ini tak sendirian di orbit tata surya. Bumi memiliki ‘kembaran’ yang bernama Theia dan berukuran seperti Mars serta berada 60 derajat di depan atau belakang jarak Bumi. Suatu sore sekitar 4,5 miliar tahun lalu, Theia menabrak Bumi dan sebagian besar potongan itu meledak dan menjadi material penciptaan bulan. Terdengar aneh? Fakta menyebutkan bahwa bulan memang memiliki besar mirip planet dan isotop logam yang sama seperti Bumi.<br />
<br />
6. Bulan Misterius Dengan Orbit (Hampir) Sempurna<br />
<br />
Berbicara mengenai satelit Bumi ini memang sangat unik. Bulan memiliki pusat tata surya sekitar 6.000 meter lebih dekat ke bumi dan seharusnya itu membuat orbitnya tak menentu. Namun faktanya orbit bulan hampir melingkar sempurna. Ada sebuah fenomena alam unik yakni ketika matahari tampak 400 kali lebih besar daripada Bumi dan 400 kali lebih jauh dari Bumi yang membuat matahari dan bulan tampak berukuran sama di langit Bumi. Sebuah Ke-Esaan Tuhan yang lain.<br />
<br />
7. 90% Samudera Belum Ter-Eksplorasi<br />
<br />
Jika orang-orang seringkali ingin mengeksplorasi bulan dan Mars, maka mereka melakukan kekeliruan karena melupakan samudera kaya di Bumi. Faktanya, masih kurang dari 10% bagian samudera luas di Bumi yang sudah dieksplorasi. Samudera mengandung 97% air dan 99% kehidupan. Jika sudah ada 212.906 spesies makhluk laut sudah diketahui, maka ada 25 juta lebih spesies YANG BELUM DIKETAHUI. Berharap saja monster Loch Ness itu tak ada apa-apanya.<br />
<br />
8. Titik Tertinggi Bukanlah Everest<br />
<br />
Gunung Everest adalah salah satu yang paling terkenal di dunia dengan ketinggian mencapai 8.849 mdpl (sekitar hampir 3 gunung Semeru disusun ke atas). Namun rupanya Everest bukanlah titik tertinggi. Setelah fakta bahwa Bumi tidak bulat sempurna, maka Khatulistiwa memiliki jarak lebih dekat ke bintang. Itu berarti gunung Chimborazo di Ekuador dengan tinggi sekitar 6.267 mdpl bisa dianggap titik tertinggi. Karena apa? Chimborazo terletak di garis ekuator dengan ‘benjolan’ yang lebih tinggi daripada pusat bumi sehingga ketinggiannya 1,5 mil lebih daripada Everest. Percaya?<br />
<br />
9. Suhu Terdingin -128.6 F<br />
<br />
Anomali cuaca di Bumi memang seringkali terjadi. Dan di manakah suhu terdingin dan terpanas di Bumi ini yang pernah diteliti? Antartika (Kutub Selatan) memiliki suhu -100 derajat F. Namun titik terdingin justru terjadi saat musim dingin di Vostok Station, Antartika pada 1983 dengan mencapai -128,6 derajat F. Sementara suhu terpanas terjadi pada 13 September 1922 di El Azizia, Libya dengan 136 derajat Fahrenheit.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-71517402529543830102014-03-04T08:18:00.000-08:002014-03-04T08:18:23.870-08:009 Planet Paling Mengerikan di Alam Semesta<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--kTrVEwSfJQ/UxX8IYBkIGI/AAAAAAAAALI/b90ODs312D4/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/--kTrVEwSfJQ/UxX8IYBkIGI/AAAAAAAAALI/b90ODs312D4/s1600/download.jpg" /></a></div>
<br />
Penjelajahan luar angkasa adalah sebuah petualangan yang mengagumkan dan tak semua orang bisa menikmatinya. Sejauh apapun manusia berkelana di luar angkasa, misteri selalu menyertai dan membuat manusia semakin merasa kecil di galaksi ini.<br />
<br />
Kendati demikian, manusia berhasil menemukan 10 planet di galaksi ini yang punya kondisi ekstrim dan mengerikan. Jika manusia berhasil sampai ke sana, kematian siap mengintai. Jangan pernah berpikir untuk ke sana!<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
1. Planet Karbon<br />
<br />
Unsur karbon biasanya hanya menyusun 0,1 persen dari total zat yang memenuhi Bumi. Oleh karena itu materi dari bahan karbon seperti minyak bumi dan diamond sangat sedikit jumlahnya. Tapi tahukah bahwa di dekat pusat galaksi ini terdapat sebuah planet yang komposisi karbonnya lebih banyak dari oksigen sekalipun. Planet tersebut dinamakan planet karbon. Setiap pagi langitnya begitu biru dan cerah, dengan sedikit awan berwarna kuning. Jika dijelajahi sedikit lagi, bakal ada lautan yang terbuat dari minyak dan aspal. Permukaan planetnya dipenuhi dengan gelembung yang mengeluarkan gas metan. Hujannya pun berupa minyak dan juga aspal. Manusia jelas tak disarankan pergi ke sana.<br />
<br />
2. Neptunus<br />
<br />
Di planet Neptunus ada angin kencang menyusuri permukaan planet dengan kecepatan mengerikan. Aliran angin tersebut menghembuskan awan beku dari belahan utara planet menuju ke Great Dark Spot, sebuah titik di mana di tempat tersebut terdapat badai seukuran Bumi.<br />
Gambaran angin di atas jelas melebihi dari apa yang dapat diterima oleh manusia. Jika ada orang yang berhasil mendarat di planet tersebut ia bisa dipastikan akan terkoyak-koyak dengan angin liar berkecepatan super.<br />
<br />
3. 51 Pegasi B<br />
<br />
Planet ini juga diberi julukan Bellerophon, diambil dari nama pahlawan Yunani yang berhasil menjinakan kuda Pegasus. Planet satu ini punya massa 150 kali lebih besar dari planet Bumi dan tersusun atas hidrogen dan helium.<br />
<br />
Hal yang paling mengerikan dari planet ini adalah fakta bahwa suhu permukaan planetnya mencapai 1000 derajat celscius. Pasalnya letak bintang yang menjadi sumber cahaya Bellerophon terhitung lebih dekat dibandingkan jarak Bumi ke Matahari. Suhu panas ekstrem ini pula yang memicu timbulnya angin panas dengan kecepatan 1000 km/jam. Suhu ekstrem tersebut juga mengakibatkan tidak adanya air di permukaan planetnya. Jangankan air, besi saja bisa sampai menguap, Uap besi tersebut pada akhirnya membentuk awan besi dan saat muatan awan besi sudah terlalu berlebihan, maka akan timbul hujan bijih besi panas.<br />
<br />
4. COROT exo-3B<br />
<br />
COROT-exo-3b adalah planet di luar tata surya yang dikenal sebagai yang terbesar dan terpadat. Ukurannya hampir sama seperti planet Jupiter, namun massanya 20 kali lebih padat. Dengan massa planet yang begitu besar, tentunya hal tersebut berdampak pada gravitasi planet. Dengan massa 20 kali lebih besar, seorang manusia yang berjalan di permukaannya punya bobot 50 kali lebih berat ketimbang saat berjalan di atas Bumi. Hal tersebut langsung membuat kerangka manusia remuk dari dalam dalam hitungan menit. Rasanya seperti tertindih gajah tepat di dadamu.<br />
<br />
5. Mars<br />
<br />
Di planet merah ini, badai debu dapat muncul secara tiba-tiba dan menyelimuti seluruh planet selama berhari-hari. Badai tersebut dikategorikan sebagai badai terbesar dan terparah di dalam sistem tata surya. Tinggi badainya saja bisa mencapai tinggi gunung Everest dengan kecepatan angin mencapai 300 kilometer per jam.<br />
<br />
6. WASP-12b<br />
<br />
WASP-12 b adalah planet terpanas yang pernah ditemukan ilmuwan hingga saat ini. Suhu permukaan planetnya saja sampai 2.200 derajat Celcius karena orbitnya sangat dekat bintang yang meneranginya. Orbit tersebut terhitung paling dekat di antara semua planet yang diketahui. Benda apa pun (termasuk manusia) akan langsung terbakar saat masuk ke dalam atmosfirnya. Sebagai perbandingan, suhu permukaan planetnya dua kali suhu lava pijar dan setengah kali suhu Matahari.<br />
<br />
7. Jupiter<br />
<br />
Atmosfir Jupiter menghasilkan badai yang besarnya dua kali ukuran Bumi kita. Planet raksasa ini menciptakan angin super kencang yang kecepatannya 400 mil per jam dan petir raksasa yang menyambar dan bercahaya seratus kali lipat dari yang tercipta di bumi. Sekali kilat menyambar, cahayanya dapat membuat manusia buta. Di bawah badai maha mengerikan ini terdapat samudera sedalam 40.233 kilometer yang komposisinya adalah hidrogen metal cair. Di Bumi, hidrogen adalah zat yang tak berwarna serta transparan, namun di inti Jupiter, hidrogen berwujud lain yang tak mungkin bakal kita temui di Bumi.<br />
<br />
8. CoRoT-7b<br />
<br />
Panas yang dipancarkan oleh bintang yang menerangi planet ini saking panasnya sampai bisa membuat batu menyublim dan menguap. Jika gambaran tersebut masih kurang meyakinkan bahwa planet ini sungguh mengerikan, ada bukti lain yang bakal membuat tercengang. Orbit planet tidak sempurna membuat planet ini rawan bergesekan dengan planet kembarannya. Saat gesekan terjadi, permukaan planet akan memanas luar biasa.<br />
<br />
9. Venus<br />
<br />
Venus mungkin terlihat indah dari Bumi, namun ternyata kondisi planet tersebut sungguh ganas untuk ditinggali manusia. Venus diketahui sebagai planet paling mengerikan di tata surya. Udaranya dapat membuat manusia keracunan. Tekanan udara di sana dapat mencapai 100 kali lebih besar dari bumi. Dan satu lagi, suhu di sana mencapai 475 derajat Celcius ditambah dengan sedikit kandung asal sulfat menghujanimuAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-72001076420281736392013-10-11T16:40:00.002-07:002013-10-11T16:48:12.769-07:00Puisi Untuk Alam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-cZuI0zUxnsU/UliOGQRMG-I/AAAAAAAAAK0/CU-ohqFY3W8/s1600/puisi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="http://3.bp.blogspot.com/-cZuI0zUxnsU/UliOGQRMG-I/AAAAAAAAAK0/CU-ohqFY3W8/s320/puisi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Teman-teman kali ini Iam postkan Puisi Untuk Alam.. Semoga temen-temen dapat lebih mencintai lingkungan demi masa depan bumi kita yang lebih baik..<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<b><span style="font-size: large;">Hutan</span></b><br />
<br />
Pohon kini enggan tumbuh<br />
Karena hutan itu telah gersang<br />
Hujan yang mengguyur sekarang tak lebat lagi<br />
Tak ada resapan setetes air tak tersisa<br />
<br />
Kita tengok asal muasal hutan itu<br />
Ketamakan menjadi biang keladi<br />
Dibabadlah pohon semua untuk diambil kayu<br />
dan sebagian pohon dibakar<br />
<br />
Mungkin si pohon telah bosan dengan semua ini<br />
Tanpa merasa kasih<br />
Manusialah yang pertama kali memutusnya ujar pohon<br />
Langkah selanjutnya pohon pun enggan tumbuh<br />
<br />
Kini manusia merayu-rayu si pohon agar tumbuh seperti dulu<br />
Menempatkanya disetiap penjuru hutan<br />
Menungguinya dengan telaten berharap si pohon berubah pikiran<br />
Namun hari ini si pohon masih juga enggan tumbuh<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Tentang Lingkungan Hidup</span></b><br />
<br />
Indah permai alam desaku<br />
Tempatku melepas keluh kesah<br />
Semilir angin dipagi hari<br />
Kini hanya tinggal terganti riuh gergaji<br />
<br />
Oh alamku, janganlah kau murka<br />
Pada mereka yang serakah harta<br />
Hingga tak dapat merasakan kebesaranNya<br />
<br />
Oh hutanku, bangunlah kembali dari tidur panjangmu<br />
Sambutlah mentari pagi yang cerah<br />
Kuncupmu yang selalu kuharap<br />
Dapat segarkan udara sesak ini<br />
Semoga alamku tetap lestari<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Panen Raya</span></b><br />
<br />
Yang ku petik adalah emas<br />
Buahnya yang menghijau di sudut pekarangan<br />
Ranum warna pelangi terlukis di kulitnya<br />
Nyanyian burung alam semesta tertawa<br />
<br />
Ah kawan, tengoklah diseberang nan jauh disana<br />
Air yang jernih terkelupas indahnya<br />
Tak ada racun tembaga<br />
Tak ada bius dari cerobong pabrik<br />
<br />
Anak kecil tertawa membawa bendera<br />
Seolah ucap pada dunia<br />
Ini alamku masih perawan<br />
Ini desaku ramah untukmu wahai kawan<br />
<br />
Tertegun aku disini<br />
Sepuluh tahun telah berlalu<br />
Asap dunia kini melanda<br />
Rumput hijau diganti beton angkara murka<br />
<br />
Yang ada nyanyian knalpot dedengkot kota<br />
Berebut riuh dengan angkuhnya<br />
Yang ada air limbahnya<br />
Meracun diri, periuk dan nasi<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Alamku</b></span><br />
<br />
Alamku, dulu dan sekarang<br />
semilir angin membelai<br />
menyambut penat penghilang lelah<br />
bening airmu sejukkan hati<br />
indah alam yang kurasa<br />
nuansa permai wahai desaku<br />
indah itu dimasa lalu<br />
<br />
kini wajahmu jauh berbeda<br />
engkau selalu muram tanpa cahaya<br />
anginmu hembuskan kemarahan<br />
indahmu tak lagi kurasa<br />
bukan kau telah merapuh<br />
hanya tangan-tangan si pencuri yang merusakmu<br />
mengambil apa yang seharusnya membuatmu tetap hidup<br />
menyisakan bencana tak berkesudahan<br />
hanya doa yang dapat ku panjatkan<br />
untuk alamku, untuk bumiku<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>KEINDAHAN ALAM</b></span><br />
<i>Puisi Cahyaning P.</i><br />
<br />
Bak gelombang jiwa di udara<br />
Laksana sinar di pagi hari<br />
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra<br />
Seperti peri kehilangan cahaya matahari<br />
<br />
Meskipun langit menyinari bumi<br />
Mirip bola di senja kelap<br />
<br />
Umpama terbang setinggi awan<br />
Bagaikan bintang menghiasi malam<br />
Sinar mentari bagaikan surya.<br />
_____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>ALAM DILEMBAH SEMESTA</b></span><br />
<i>Puisi Ardian.H</i><br />
<br />
Angin dingin kelam berderik<br />
Kabut putih menghapus mentari<br />
Tegak cahyanya menusuk citra<br />
<br />
Pahatan Gunung memecah langit<br />
Berselimut awan beralas zamrud<br />
Tinggi . . . Tajam . . .<br />
<br />
Sejak waktu tidak beranjak<br />
Di sanalah sanubari berdetak<br />
Sunyi sepi tak beriak<br />
<br />
Cermin ilusi di atas danau<br />
Menikung pohon yang melambai warna<br />
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA<br />
<br />
Di manakah aku berada?<br />
Di mana jiwa tak mengingat rumah<br />
Di saat hidup serasa sempurna<br />
<br />
Sungguh jelita permadani ini<br />
Terbarkan pesona di atas cakrawala<br />
Tak berujung di pandang lamanya<br />
Serasa bertualang di negeri tak bertuan<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Membaca tanda-tanda</b></span><br />
<i>Oleh: Taufiq Ismail </i><br />
<br />
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan<br />
Meluncur lewat sela-sela jari kita<br />
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas<br />
Tapi, kini kita telah mulai merindukanya<br />
<br />
Kita saksikan udara abu-abu warnanya<br />
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya<br />
Burug-burung kecil tak lagi berkicau di pagi hari<br />
<br />
Hutan kehilangan ranting<br />
Ranting kehilangan daun<br />
Daun kehilangan dahan<br />
Dahan kehilangan hutan<br />
<br />
Kita saksikan gunung memompa abu<br />
Abu membawa batu<br />
Batu membawa lindu<br />
Lindu membawa longsor<br />
Longsor membawa banjir<br />
Banjir membawa air<br />
<br />
Air mata<br />
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda<br />
Bisakah kita membaca tanda-tanda<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Rinduku pada hutan </b></span><br />
<i>Oleh : Evelyn R.A</i><br />
<br />
Rinduku pada Hutan<br />
Menghirup udaranya<br />
Memandang Rimbunya<br />
Hijau Daunnya<br />
<br />
Sepinya<br />
Rinduku pada hutan<br />
Menginjak rumputnya<br />
<br />
Embunnya<br />
Rinduku pada hutan<br />
Mendengar kicau burungnya<br />
Teriakan sang kera<br />
<br />
Auman harimau<br />
Kegesitan kijang<br />
Atau ular yang melata<br />
<br />
Rinduku pada hutan<br />
Rindunya kehidupan<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>ALLAH YA RABB !!</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b>APA ARTINYA INI ?</b></span><br />
<i>Oleh : Jose Rizal Manua</i><br />
<i><br /></i>
Erang dari lapisan ozon yang terluka<br />
Mengema ke seantero benua<br />
Membuat Amerika meradang<br />
Menyogok negara berkembang dengan uang<br />
<br />
Sementara jepang hanya ongkang-ongkang<br />
Memandang kayu-kayu gelondongan<br />
Berlayar ke hulu samudra<br />
<br />
Dari jakarta terbentik berita<br />
Bahwa pengusaha-pengusaha jumawa<br />
Sedang berlomba membangun gedung-gedung kaca<br />
<br />
Membuat pi jantan paraksiang<br />
tak kuasa menahan nestapa semesta<br />
membuat air betina,bulan,bintang<br />
tak mampu membentung haru biru ummat-Nya<br />
<br />
Allah, ya Rabb!<br />
Sayap-sayap kearifan telah tergadai<br />
Pada sungai-sungai yang di padati sampah<br />
Hingga pisau-pisau serakah bisa tertawa<br />
Dan terkentut-kentut di mulut laut<br />
<br />
Allah ya Rabb!!<br />
Apa artinya ini ?<br />
Bencana banjir<br />
Gempa bumi<br />
Dan letusan gunung api ?<br />
<br />
Allah ya rabb?<br />
Bukit-bukit kebijaksanaan telah terjual<br />
Pada kapal-kapal yang di jejali limbah<br />
Hingga senjata-senjata keangkuhan bisa tergelak<br />
Dan terberak-berak di perut kabut<br />
<br />
Allah, ya rabb !!Apa artinya ini ?<br />
____________________________________________________________________<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Lingkungan Sekitarku</b></span><br />
<i>Oleh : Luther Lie </i><br />
<br />
Aku lupa memedulikan lingkunganku<br />
Saat lingkungan ku kotor<br />
Aku lupa membersihkannya<br />
Saat ku tercemar<br />
Aku tidak membersihkannya<br />
<br />
Lingkunganku<br />
Kau menjadi berpolusi karena manusia<br />
Kau menjadi kotor karena kami<br />
Semua ulah itu kesalahan kami<br />
<br />
Lingkungan hidupku<br />
Maafkanlah perbuatan kami<br />
Maafkan pula kelalaian kami<br />
Mulai saat ini kami pasti akan menjagamu.<br />
____________________________________________________________________<br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Namaku ALAM</b></span><br />
<i>Oleh: M Barkah</i><br />
<br />
Perkenalkan, namaku adalah alam<br />
Aku adalah tempat tinggal bagi flora dan fauna<br />
Dimana bagi hewan-hewan aku adalah rumah mereka<br />
Tempat mereka bertumbuh<br />
Berkembang biak, dan mencari makan<br />
Melakukan semua aktivitas kehidupan alam<br />
<br />
Bukan hanya hewan<br />
Tumbuhan pun merasakan hal yang sama<br />
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku<br />
Dan hewan, adalah peliharaanku<br />
<br />
Aku juga slalu memberi kesejukan bagi penduduk bumi<br />
Aku memberikan oksigen bagi manusia<br />
Aku juga memberikan sumber daya bagi mereka<br />
Memberikan mereka energi, kekuatan, perhiasan<br />
Dan segalanya yang mereka butuhkan<br />
<br />
Semua itu adalah pada saat bumi masih dalam keadaan stabil<br />
Ketika bumi tidak dipenuhi orang orang serakah<br />
Menggunakan sumber dayaku sesuai kebuhannya saja<br />
<br />
Tapi kini<br />
Manusia hanya memikirkan kepentingannya sendiri<br />
Mereka tak pernah memikirkan aku<br />
Mereka slalu ingin lebih atas apa yg telah diberi oleh – Nya<br />
Ketamakan, kerakusan, pemborosan<br />
Telah membawaku kepada kerusakan<br />
<br />
Lihat apa yang telah mereka perbuat padaku<br />
Setelah apa yang aku berikan pada mereka<br />
Mereka membalasnya dengan merusakku<br />
Menebang pohon pohonku<br />
Memberikan polusi padaku<br />
Memburu hewan hewanku<br />
Dan merusak ozonku<br />
Dengan zat zat yang dulu tak pernah ada di bumi ini<br />
<br />
Sungguh perih hati ini rasanya<br />
Apakah tak ada kesadaran sedikit pun dihati mereka?<br />
Apakah tak ada rasa iba mereka atas rusaknya diriku?<br />
Sungguh, sungguh, dan sungguh sangat miris hati ini<br />
____________________________________________________________________<br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Kawan Hijau</b></span><br />
<br />
Laksana hujan turun, demikianlah hijaumu jatuh ke tanah lapang<br />
Batang demi batangmu tumbang, bagaikan batu ke dalam jurang<br />
Demi puas, demi ingin, demi tamak, demi berang<br />
Kilauanmu pudar bersama udara segar tenang<br />
<br />
Sayu mayu di musim semi, kini kering tak berpenghuni<br />
Naungan habitat yang dulu seri, kini telah menjadi sepi<br />
Ratusan, ribuan, bahkan jutaan hilang hanya untuk mimpi<br />
Mimpi membangun peradaban yang ada kini<br />
<br />
Mengapa harus melawan saat bisa berkawan<br />
Walau sudah pudar namun tetap dapat menawan<br />
Jangan biarkan jadi kenangan, anak cucu sekalian<br />
Namun biarlah hijau-hijau itu tetap jadi warisan<br />
<br />
Marilah kawan marilah teman, belum saatnya untuk menyerah<br />
Kekayaan alam boleh di manfaatkan tapi jangan biarkan lemah<br />
Bumi telah kepanasan, jangan biarkan tetap menjadi resah<br />
Jagalah karya Yang Kuasa, agar tetap jadi sumber hidup kelakAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-67292052317143699332013-10-11T03:18:00.003-07:002013-10-11T03:18:46.337-07:00Cinta Lingkungan Salah Kaprah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-sc0y2BDB5cg/UlfQJlNVc6I/AAAAAAAAAKk/Gxf6l_djNbw/s1600/Cinta+lingkungan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-sc0y2BDB5cg/UlfQJlNVc6I/AAAAAAAAAKk/Gxf6l_djNbw/s320/Cinta+lingkungan.jpg" width="211" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;">Stop</span> global warming.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Say <span style="color: red;">NO </span>to plastic bags.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Save our rainforest.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Save the ozone layer.</span></div>
<br />
<a name='more'></a><br />
Jargon dan tagline seperti demikian pastinya sudah sering Anda dengar akhir-akhir ini. Isu pemanasan global dan beberapa isu lingkungan lainnya semakin semarak di berbagai media dan secara umum menimbulkan respon positif dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat awam mulai mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai lingkungan, polusi, emisi, serta dampaknya yang berkelanjutan terhadap kehidupan manusia keseluruhan. Ada beberapa fenomena menarik yang terjadi berkaitan dengan booming isu-isu lingkungan ini; sebagian dari antaranya skeptik, unik, bahkan memalukan.<br />
<br />
Cinta lingkungan jadi trend gaul anak muda.<br />
<br />
To be honest, kampanye cinta lingkungan memang suatu hal yang baik dan benar-benar terpuji. Kampanye tersebut kerap dikemas menjadi kampanye anak gaul sehingga membangun persepsi anak muda yang kira-kira disimpulkan dengan kalimat:<br />
<br />
“Lo keren karena lo cinta lingkungan.”.<br />
<br />
Pastinya dunia ini akan menjadi lebih baik apabila dihuni oleh manusia-manusia yang peduli akan lingkungan. Tetapi, entah mengapa, sepertinya banyak orang/pihak yang sengaja mengejar image ‘cinta lingkungan’ semata-mata hanya untuk terlihat keren, gaul, dan up-to-date. Saya agak tergelitik ketika melihat anak-anak ABG berjalan menyusuri mall-mall mengenakan baju distro yang menyuarakan kampanye cinta lingkungan. Sebagian dari diri saya berpikir positif dan merasa tergugah atas pesan mulia yang mereka sampaikan tapi entah mengapa pikiran skeptis saya menganggap mereka sebagai korban iklan dan melakukannya hanya atas dasar ikut-ikutan agar terlihat keren.<br />
<br />
Saat ini, isu lingkungan menjadi front-page dan headline berbagai media termasuk majalah anak muda. Singkatnya, ‘cinta lingkungan’ menjadi ‘trend‘ anak muda jaman sekarang. Sejarah membuktikan bahwa isu panas selalu berganti-ganti dan selalu naik-turun; itu berlaku untuk fashion, gossip, marketing, sains, teknologi, bahkan politik. Katakanlah dalam 3 tahun ke depan, ‘cinta lingkungan’ tidak lagi menjadi trend gaul anak muda, apakah Anda tetap mencintai lingkungan? Saya yakin Anda akan menjawab ‘ya’ dengan lantang; saya hanya ingin Anda mengingat jawaban itu untuk 3 tahun, 5 tahun, bahkan 50 tahun ke depan.<br />
<br />
Global warming dengan teorinya yang cukup ‘unik’.<br />
<br />
Anda tidak tahu global warming? Berarti Anda ketinggalan zaman. Terminologi ‘global warming‘ dan kroco-kroconya dapat dikategorikan sebagai frasa populer tahun ini. Bahkan ‘carbon neutral‘ – sebuah terminologi yang menjelaskan efek emisi karbon overall terhadap perubahan iklim – dinobatkan menjadi Oxford Word of the Year 2006. Saking populernya topik tersebut, sebuah band indie menamakan dirinya ‘Efek Rumah Kaca‘.<br />
<br />
Berikut ini potongan lirik salah satu lagu mereka yang kebetulan juga berjudul ‘Efek Rumah Kaca‘:<br />
Tipis ozon berlubang<br />
Debu kosmik hujan asam<br />
Matahari tiada tirai<br />
Bakal bunga tak mekar<br />
<br />
Kita akan terbakar…<br />
Diwariskan untuk anak dan cucu kita<br />
<br />
Saya tidak bermaksud menyalahkan atau membenarkan keterhubungan istilah-istilah lingkungan yang terdapat dalam lirik tersebut. Atau membahas validitas hubungan sebab-akibat yang seharusnya tergambarkan secara benar antara lirik dan judul lagunya. Dalam lirik lagu, musik, dan seni, semuanya bisa dianggap sah-sah saja. Band tersebut bahkan cukup unik dalam setiap liriknya yang miring dan merupakan bentuk kritisi isu publik yang sedang terjadi seperti isu politik, lingkungan, dan bahkan kaum homoseksual. Namun, hal yang saya ingin garis bawahi ialah, seiring dengan populernya terminologi-terminologi lingkungan di masyarakat, perbedaan mendasar di antara masing-masing terminologi tersebut semakin blur dan bahkan muncul teori-teori aneh yang lebih cocok untuk dikategorikan sebagai gosip.<br />
<br />
A: Global warming tuh apa sih?<br />
B: Hmm.. jadi, ozon itu berlubang karena tingginya polusi industri, lalu karena ozon berlubang sinar matahari semakin banyak yang menembus ozon sehingga bumi memanas.. lalu turunlah hujan asam. Nah global warming deh..<br />
<br />
Bahkan saya memiliki kutipan yang jauh lebih menarik:<br />
A: Efek rumah kaca tuh apa ya??<br />
B: Jadi di kota-kota besar kan semakin banyak gedung pencakar langit, nah pada umumnya mereka memiliki dinding luar yang terbuat dari kaca. Gedung-gedung itu dibangun sedemikian berdekatannya sehingga panas matahari saling terpantul dari satu gedung ke gedung lainnya. Akhirnya temperatur bumi meningkat karena peristiwa itu. Itulah efek rumah kaca.<br />
<br />
Saya merasa shock penuh dilema; saya bingung saya harus terharu atau tertawa. Kedua kutipan tersebut diambil dari dua blog berbeda yang keduanya memasang banner bertemakan ‘cinta lingkungan’ di sidebar-nya.<br />
<br />
Saya bukannya merasa sok-pintar, tapi apakah sebegitu butanya kampanye ‘cinta lingkungan’? Apa memang ternyata pandangan saya benar bahwa banyak orang yang ikut serta mendukung kampanye ‘cinta lingkungan’ atas dasar ikut-ikutan dan sayangnya tanpa pengertian yang memadai? Saya berharap mereka hanya sekedar kekurangan informasi yang tepat. Semoga mereka semua memang tulus ingin menjadikan bumi ini lebih baik.<br />
<br />
Kampanye anti-plastik yang terkesan agak skeptis.<br />
<br />
Anda pernah mendengar event Anti Plastic Bag Campaign? Sebuah event yang mempopulerkan informasi tentang plastik sebagai produk kimia yang membutuhkan yang sangat lama untuk terdegradasi oleh alam sehingga apabila dikaitkan laju produksi plastik seperti sekarang ini, sudah dapat dipastikan limbah plastik akan menggunung di pembuangan akhir. Jonas, sebuah studio foto terkemuka di Bandung, mulai mempopulerkan kantong yang terbuat dari kertas sebagai pengganti kantong plastik untuk mendukung kampanye global mengenai isu lingkungan. Bahkan majalah Gogirl milik pacar dijual tanpa pelindung plastik dengan alasan majalah tersebut mendukung kampanye ‘cinta lingkungan’ walaupun tiap halaman dalam majalah tersebut terbuat dari kertas yang juga mengandung plastik.<br />
<br />
Pertanyaan mendasar yang harus dipikirkan ialah:<br />
“Apakah kita bisa hidup bebas dari plastik?”<br />
Kertas majalah, casing handphone, botol Mizone, keyboard laptop, kemasan eu de toilette Benetton, piring adek bayi, pipa paralon, dashboard mobil, celana olahraga, jaket polyester, debit card Visa Mandiri, member card Blitz Megaplex, bahkan bagian casing plasma TV dan home theater system.<br />
“Lo mo balik ke jaman batu?”<br />
<br />
Anti plastic bag campaign, kampanye kantong kertas, dan pengurangan penggunaan plastik pada dasarnya merupakan cara yang baik. Tapi, jangan pernah lupakan kampanye ‘buanglah sampah di tempat sampah’, kampanye pemilahan sampah, kampanye daur ulang, dan kampanye positif lainnya yang lebih terbuka terhadap fakta yang sebenarnya ada.<br />
<br />
Bottomline.<br />
<br />
Dari pagi hingga malam hari dalam siklus kehidupan kita, kita sudah menyebabkan sedemikian besar kerusakan lingkungan: listrik rumah kita yang disuplai dari pembangkit listrik yang berbahan bakar batubara/gas alam yang tentunya mengemisikan CO2, kertas-kertas yang kita pakai yang mengurangi jumlah pohon di dunia sehingga siklus fotosintesis terganggu, produk-produk teknologi di sekitar kita yang banyak dibuat dari material kimia yang tidak bio-degradable, emisi karbon dan polutan lainnya yang keluar dari mobil pribadi kita, penggunaan deterjen dan keberadaan limbah perumahan yang mencemari air tanah, dan banyak lagi aktivitas sehari-hari yang merusak lingkungan tanpa kita sadari. Solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut ialah beraktivitas dengan penuh kesadaran yang tepat serta bertindak bijak dan bertanggungjawab.<br />
<br />
Lingkungan adalah tempat yang harus selalu kita jaga dan hargai, sekalipun itu sedang menjadi trend ataupun tidak. Lakukanlah itu dengan tulus dan bukan untuk hanya sekedar meningkatkan image atau untuk motivasi pribadi Anda. Bila Anda tulus mencintai lingkungan, jadilah duta lingkungan yang cerdas dan ‘berisi’. Tidak mungkin Anda menjadi duta lingkungan bila Anda sendiri tidak mengerti benar apa yang Anda sedang kampanyekan. Sadarilah ketergantungan kita akan teknologi dan carilah solusi implementatif yang terbuka terhadap fakta dan tidak hanya sekedar menyelesaikan masalah A namun menciptakan masalah B.<br />
<br />
Untuk bumi yang kucinta.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-50735093906739852562013-10-11T03:11:00.001-07:002013-10-11T03:11:12.095-07:0010 Fenomena Alam Menarik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-kOlb5yaoVjk/UlfOpMHjXBI/AAAAAAAAAKY/bvoEkugAOf4/s1600/the-eye-1429.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="http://4.bp.blogspot.com/-kOlb5yaoVjk/UlfOpMHjXBI/AAAAAAAAAKY/bvoEkugAOf4/s320/the-eye-1429.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Setiap tahun, berbagai kegiatan manusia dan fenomena alam menyebabkan bencana lingkungan dan kerugian ekonomi yang besar di seluruh dunia. Meskipun demikian, tetap ada sesuatu yang menarik tentang kekuatan alam dan dampaknya untuk kita amati. Daftar ini menyajikan beberapa fenomena alam yang paling menarik yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012, yang kurang diketahui oleh masyarakat umum.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
1. Pohon Jaring Laba-Laba - Pakistan<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-MQljGUxEyVM/UlfMIZl5LaI/AAAAAAAAAJs/n37Ve-_8zkk/s1600/Pohon+Jaring+Laba-laba.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-MQljGUxEyVM/UlfMIZl5LaI/AAAAAAAAAJs/n37Ve-_8zkk/s320/Pohon+Jaring+Laba-laba.jpg" width="320" /></a></div>
Sebuah efek samping yang tidak terduga dari banjir besar yang menggenangi seperlima bagian dari Pakistan adalah bahwa jutaan laba-laba merubah pohon menjadi semacam kepompong sebagai tempat perlindungan. Mereka merangkak ke pohon untuk menghindari banjir. Jaring laba-laba raksasa juga pernah ditemukan terjadi di Texas. Para ahli telah mempelajari lebih dari 240 spesimen dan telah berhasil mengidentifikasi 12 keluarga laba-laba yang dapat membuat jaring yang sangat besar.<br />
<br />
<br />
2. Badai Pasir - Phoenix, Amerika Serikat<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-FHSkN0ZQ9to/UlfMGjkUlrI/AAAAAAAAAJQ/TGM-_E-ekpg/s1600/Badai+Pasir.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://1.bp.blogspot.com/-FHSkN0ZQ9to/UlfMGjkUlrI/AAAAAAAAAJQ/TGM-_E-ekpg/s320/Badai+Pasir.jpg" width="320" /></a></div>
Gambar yang luar biasa ini menunjukkan badai debu besar yang menelan Phoenix pada tahun 2011. Badai pasir berasal dari Tucson dan tersebar di daerah kira-kira selebar 80 kilometer. Awan debu mencapai ketinggian 3.000 meter sebelum tiba di Phoenix. Badai pasir adalah fenomena meteorologi yang umum di Arizona, tetapi penduduk setempat dan para peneliti mengatakan badai yang terjadi pada tanggal 5 Juli ini luar biasa besar. Ukuran badai, dan jumlah debu yang terangkat sangat tidak biasa.<br />
<br />
3. Puting Beliung Air - Australia<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-6eGseE0iwAs/UlfMIy1bEzI/AAAAAAAAAJ8/h4UfGuFpj9g/s1600/Puting+Beliung+Air.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-6eGseE0iwAs/UlfMIy1bEzI/AAAAAAAAAJ8/h4UfGuFpj9g/s1600/Puting+Beliung+Air.jpg" /></a></div>
Empat buah puting beliung air tornado tertangkap kamera terjadi di lepas pantai Australia pada Mei 2011. Fenomena alam yang sangat menarik ini membuat takjub penduduk setempat, beberapa di antaranya telah tinggal di kawasan itu selama lebih dari 45 tahun dan belum pernah melihat puting beliung air seperti ini. Keempat puting beliung air ini mencapai ketinggian hampir 700 meter. Puting beliung air secara umum diklasifikasikan menjadi dua kategori: puting beliung air tornado dan puting beliung air biasa. Puting beliung air tornado dimulai sebagai tornado yang terjadi di atas tanah dan kemudian pindah ke air. Ukuran mereka dapat bervariasi dari beberapa meter hingga lebih dari satu kilometer tingginya dan dapat selebar puluhan meter.<br />
<br />
<br />
4. Pusaran Air - Pelabuhan Oarai, Jepang<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-iu_LnvrafLM/UlfMI96taxI/AAAAAAAAAKE/v20yNeKAWzU/s1600/Pusaran+Air.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="http://3.bp.blogspot.com/-iu_LnvrafLM/UlfMI96taxI/AAAAAAAAAKE/v20yNeKAWzU/s320/Pusaran+Air.jpg" width="320" /></a></div>
Sebuah pusaran air yang sangat besar muncul di lepas pantai timur Jepang setelah tsunami melanda negara tersebut. Pusaran di dekat pelabuhan Oarai berlangsung selama beberapa jam dan terjadi karena interaksi antara arus yang deras dan keadaan geologi dari garis pantai dan dasar laut. Pusaran air seperti ini sangat umum terjadi ketika tsunami. Beberapa pusaran air yang paling terkenal dan kuat adalah Moskstraumen (juga dikenal sebagai pusaran air Lofoten), Saltstraumen, Corryvreckan dan pusaran air Old Sow. Penulis terkenal seperti Edgar Allan Poe, Jules Verne dan Herman Melville menggambarkan pusaran Lofoten dalam tulisan mereka.<br />
<br />
<br />
<br />
5. Salju di Gurun - Gurun Namibia, Afrika<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-uvQ8ZNvANp4/UlfMJFqXQPI/AAAAAAAAAKQ/4luhGN1mQkY/s1600/Salju+di+Gurun+Namibia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="http://4.bp.blogspot.com/-uvQ8ZNvANp4/UlfMJFqXQPI/AAAAAAAAAKQ/4luhGN1mQkY/s400/Salju+di+Gurun+Namibia.jpg" width="400" /></a></div>
Setelah mengalami kondisi kering selama lebih dari 50 juta tahun, Gurun Namib dianggap oleh para ahli sebagai padang pasir tertua di dunia. Salju yang terjadi di tanah kering Namibia merupakan peristiwa yang sangat langka. Statistik menunjukkan bahwa salju menyelimuti Gurun Namib setiap sepuluh tahun. Salju langka tersebut terakhir terjadi pada Juni tahun 2011 silam yang jatuh pada siang hari, dari pukul 11 pagi sampai sore hari. Ahli meteorologi mengatakan suhu terendah yang dicatat oleh stasiun cuaca pada hari itu adalah minus 7 derajat, di kota Otjozondjupa.<br />
<br />
6. Pantai Cappuccino - Lancashire, Inggris<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-BxeYNdb0B4E/UlfMHrW1pfI/AAAAAAAAAJo/4tvr5xH2QIA/s1600/Pantai+Cappuccino.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-BxeYNdb0B4E/UlfMHrW1pfI/AAAAAAAAAJo/4tvr5xH2QIA/s320/Pantai+Cappuccino.jpg" width="320" /></a></div>
Pada bulan Desember 2011, resor tepi laut Cleveleys, Lancashire diselimuti dengan busa laut. Menurut para ahli, busa laut tersebut berasal dari molekul lemak dan protein yang berasal dari penguraian makhluk laut kecil (phaeocystis). Busa ini terbentuk ketika angin kencang menyapu sisa-sisa yang penguraian tersebut. Karena sisa-sisa penguraian ini dapat berperan sebagai senyawa agen penghasil busa.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
7. Tornado Api - Brasil<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-gZqxnG1tcuQ/UlfMJml7zuI/AAAAAAAAAKI/jd-dmJ6tx-0/s1600/Tornado+Api.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="http://4.bp.blogspot.com/-gZqxnG1tcuQ/UlfMJml7zuI/AAAAAAAAAKI/jd-dmJ6tx-0/s320/Tornado+Api.jpg" width="320" /></a></div>
Sebuah fenomena langka yang dikenal sebagai "tornado api" telah tertangkap kamera di Aracatuba, Brasil beberapa tahun yang lalu. Kombinasi mematikan suhu tinggi, angin kencang, dan kebakaran hutan adalah penyebab pusaran api ini. Salah satu tornado api yang paling ekstrim adalah tornado api yang terjadi di Jepang. Pada tahun 1923, gempa bumi besar di Kanto menghancurkan Tokyo, Yokohama dan sekitarnya. Setelah itu badai api menyebabkan kerusakan luar biasa. Pusaran api besar tersebut menewaskan 38.000 orang hanya dalam waktu lima belas menit.<br />
<br />
8. Abu Vulkanik yang Menyelimuti Danau Nahuel Huapi - Argentina<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-w_b3VYDlTGo/UlfMGQkoWyI/AAAAAAAAAJk/m640wqJez2k/s1600/Abu+Vulkanik+Menyelimuti+Danau+Nahuel+Huapi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="http://2.bp.blogspot.com/-w_b3VYDlTGo/UlfMGQkoWyI/AAAAAAAAAJk/m640wqJez2k/s320/Abu+Vulkanik+Menyelimuti+Danau+Nahuel+Huapi.jpg" width="320" /></a></div>
Letusan gunung berapi Puyehue, di dekat kota Osorno, Chili selatan, menyebabkan sesuatu yang sangat luar biasa di negara tetangganya, Argentina. Angin timur laut meniup abu sampai ke Argentina, sehingga beberapa bagian dari Danau Nahuel Huapi ditutupi oleh lapisan tebal abu vulkanik. Tidak seperti abu yang tersisa setelah pembakaran kayu atau material lainnya, abu vulkanik terdiri dari partikel batuan kaca dan partikel bebatuan lainnya, sehingga sangat kasar dan keras. Yang membuat keadaan lebih buruk lagi, abu vulkanik ini tidak dapat larut di dalam air. Dengan kedalaman 465 m dan permukaan seluas 529 kilometer persegi, Nahuel Huapi adalah danau air tawar terdalam dan terbesar di Argentina. Danau ini membentang 100 km di sepanjang perbatasan Chile.<br />
<br />
9. Suara Laut Hitam yang Membeku - Ukraina<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ZLvSPU5o2MA/UlfMHO_FwoI/AAAAAAAAAJc/Y3n8Mx6BSpI/s1600/Laut+Hitam+yang+Membeku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="http://2.bp.blogspot.com/-ZLvSPU5o2MA/UlfMHO_FwoI/AAAAAAAAAJc/Y3n8Mx6BSpI/s320/Laut+Hitam+yang+Membeku.jpg" width="320" /></a></div>
Jika anda pernah bertanya-tanya bagaimana sebuah laut yang sedang membeku terdengar, maka inilah jawabannya. Lautan yang membeku terdengar seperti kuku yang menggaruk papan tulis.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
10. Asap Laut - Laut Hitam, Rumania<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-OEL0qWCZmHA/UlfMGcU35XI/AAAAAAAAAJM/yOr8_qVFUeE/s1600/Asap+Laut.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-OEL0qWCZmHA/UlfMGcU35XI/AAAAAAAAAJM/yOr8_qVFUeE/s320/Asap+Laut.jpg" width="320" /></a></div>
Sinar matahari yang hangat dapat membuat tanah yang lembab mengeluarkan uap airnya, begitu juga dengan danau, laut atau samudra jika udara di atasnya cukup dingin. Fenomena ini biasanya disebut kabut uap (jika terjadi di atas air tawar) atau asap laut (jika terjadi di atas air asin). Gambaran spektakuler di atas diambil beberapa bulan yang lalu di Rumania, yang menangkap asap laut yang sangat indah di atas Laut Hitam.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-1219057187900039882013-08-25T23:44:00.001-07:002013-08-25T23:44:23.166-07:00Norma - Norma Lingkungan<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Norma-Norma
Lingkungan Hidup </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<img height="307" id="irc_mi" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxASEBQUEBIUFBQUEBQVFBUVFBUUFBQVFRQWFhQUFRUYHSggGBolHBUVITEhJSkrLi4uFx8zODMsNygtLisBCgoKDg0OGhAQGiwkHCUsLCwsLywsLCwrLCwsLC4sLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLSwsLCwsLTctLSwsLP/AABEIAMIBAwMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBQEBAQAAAAAAAAAAAAAEAAECAwUGBwj/xAA4EAABAwMDAgQEBAYCAgMAAAABAAIRAxIhBDFBBVETImFxBjKBkRShwfAjQlJysdEzYhXhBzSS/8QAGgEAAwEBAQEAAAAAAAAAAAAAAAECAwQFBv/EAC0RAAICAQMDAgQGAwAAAAAAAAABAhEDEiExBEFRE2FxgdHwFCIjMpHhobHB/9oADAMBAAIRAxEAPwC61K1XWJWL1zySm1K1XWJ7EAU2pw1XhicU0WBRYpBivFNTFNKxg4YnFNEimpimlYUCimpCmiRTUhTSsdAwpp/DRIYpCmiwoG8NP4aJsSsSsdA3hpxTRNiViLCgfw0vDRNiexKwoGsSDETYlYix0D2JWIixKxFhQPYntV9iVqLCii1K1XWpWosKKbUrVdamtQBVCUKy1NCAK4SVkJIACsT2ImxP4auzMG8NOKaJFNTFNKxgopqYpokU1IU0rHQMKamKaKFNSFNKx0CimpCmihTTimlY6BvDTimivDT2JWOgbw0/homxP4aVjoF8NPYibErEWFA1iexEWJWIsdA9iViIsSsRYUD2JWoixNYixUD2JWIixNaiwoHsStV9iViLCge1NaiLE1idhRRamtV5aolqLApLVEtV9qa1Aim1JW2p0WBWGKQpogU1MU07FpBxTUhSRIpqQYlY6BxTUhTRAYpBiVjoHFNT8NXhiexTY6KBTUhTU6VRrjAIJCuDVMZxkri7Koo8JLw0SAptpyix6QOxKxHeAq3UoRqHpoGsSsV9iVqdioHsSsV9qVqLFRRYmsRFqa1FjoosTWoi1NaixUUWJrERamtRYUD2JrFfalYiwB7UxaiCxRsTEUWpi1XlqYsRYUD2prFfalanYUD2JK+1MixUVaCsHCDujBTXH9E61LgyqLH435XbUDcAVnGZpKJAMUgxXBikGKrFRSGKQYrgxPYpsdFNqH1Mw6fKAAZiZ7ouvcB5RJWPp9I6u/w9SCIe6PW0AwCPWRI7Lzeu6jb0o3f+N+zfz7fyaQj3IaLxJJZAH9JEk/XuiKvWKbXtpua+90YtMCRPzHCNfUAFSQBa2YETaBvA2CqZVL2h9ohxa0zGBGd/UkLHoceTFjX5/OzXG/Zdv7LkrJUi97d7SMHAdkdsqg1NUx7AfCc0vDSRLTHJA7+ieiaVOqW03xmDTOwOIIHAM8endR6pUDbajn2tDwBInIfwBv2XR1OWcMepJuV9vv6ExjuarKkjCor6sNdDgQOHYg+gzM/7Cp03UmPY8hr2ljoILcyT5SBzKwuviqXCmy7xHFtuZMjJBI3HPb7K59RphFpW3XAJbnR1dQ0CYLieGiT9eB9VbRFwmI7fv7rO0GjNng1CKTyxj7Ke1oMHzRgmB+futZkNho7YHoFrinKa1Pb29wcUVFia1XVKgG5AETJOFCk9rxLSD7GVtqXBNFdqa1XlijanZNFNqVqutTFqLCiktTWq61K1OwootStV1qa1FioptTWq61ItRYUUWpixX2prU7CgexNYiLVG1FioosSV1qdFio8V+HtUbgHVRWZGLhD2n0K9W+H9U0tAaZEcnK+ddJ12q1wLg13BloBj+4ZXo3wx8WaVwaHA0yMYOPoudM6ZRPZAxOGLN6N1KnUaLKjXj3ytkBaWZ0VBqe1Whqe1FjoocwEZWdqK/mw0uc0k0z3PLSjx5qhHAG3qeSo1dGYhhEdnAmD3a4GQuKTee9FUnTtc1/ZaVcnLf+M1H4l8FzaTiQCXRJsua3fuDKp6VqtUNW2lVpPax9zXEjyuFptcDtOFv9SD2CYqGMw1pqNf5SDbaCWuyd4BgKjqeoplocAS0MJJk28EgA5DwQNog/Vca6bHiayNtP69qKqyjqXTjUrMutm+JyMNBIMDd2GncQQFCvVcKdAGlNMFga1hl7rCDNsfLLRn/aDfWrvLBdl0OvaBeQYAAkW5DpkduF1NPpzKbIplzDaG3OcSYG0yeF2Y5PJFyW337lSVJWY1bqcVyGv88ZogAhsTDSdrpMwNkXW1Dmim8tDnurWQMDDXB4n6OP0WFpKeiGpLH1DUqOkFzXD+e4btOSo6l+poVDSbQq12UmOa0ggNDnOkuc48kR9yuBZsyU51vvSfCf349wUDf0lQk1XFwL5LGuiC2dm54Bk+qWu1YYRaQ8inFuXFzpwTBAjBkrDo0OoVw26mylSbAgG95IA85Ox9yjtD0es+n5X2WvnINzyP5if8RtCvDmyKKx3be/39sHFItfrGeIL2EVP5hLrQIEYbPbPst3SPDgXAy0nymZ2EH2zwuQqs1FKvTqFjywuDSTJI4n3XWt01g8mCXSQMAujeEYc+mUpv5r57UJ7qggtS8NUdO1razL2gtza5p3a8fM36FGtXrKVq0ZUDuYo2ossUHU1WoHEGtSsRAYnLUWLSC2pWIgtTBqdhpByxNYiSxQLUWFFFqaxX2prU7FQOWpi1EFqiWosVFFqSutSRYUfICvouI/0j9D1Gkz59NSfjkOn7yl/5GiHyzTUx6Fz3AfcrA6TuPg74mpUrW1HhuOJOfcL13ofW6dQACoHLwfpfxFomwH6Ck507gfoZXovQ/iKkbZ0xot7usaBn2VJkNHqrYOylauc0PxDpthqKXte3/a3dNrabxLHtPsQU7FRMUwCTGTuqdXq6dP5jngDJPsEWfRYem6c91S+oPNOSdgOzfVcnU5cmPTHFG238l7sEvJbXrVDDg1zWxI5+8JqvTW1Xkvw20XAYlxGSY9DutJ5Iw1v6AIL8d53ADLYzw7f8xCzkoRl+pJu/9pFK+xgfEGnfpKbn0qbqtINbEEufRscXNIBOWTA9Fx/UvjOtXrMNkacvAtLnBz2A+Ymz5eeeNivUNW41aRawZd5TkiByZ4XFfEXwlToUmw+o9sR5rZB4MhoESeyuU070cbfA2xtPaXJ2PR+n6QMa/T0qYDhIcGifucoupo5D4OXwfsIAXJfA/XWNa3TOIuaDB2LmgDI4JnddvSqBwlpla1DLDS+6r+djKcXFgfTdOabQ09kW5vbCshPCMOFYoaE9iXuUupAiDn37p7VbCULZJLgVFDKLRNoAkkmBEk7k+qlCshKEworCRU4TQgCuE0K2E0J2KiohIBWwlaiworTQrLUrUDKi1MWq6ExaixUU2qJar7VEtRYUU2pKy1JOxUfJ3WPhzVaZ5bUpuLRMVGgupuHcOCD0rqTfmYXn+61o+2Su+o/FpbIk+Y4B7bBFM6jo62KtGi/e6WNbacxDon6zwsjWzzz8e/anFMTswQduXb/momoeSST9crvD0HpDwZ8SjMwW1Zz6BwKzn9L6Y1zRRrVnvJhsWjJ7mPzAQMxtBox5TVf4bCJmckD+lq7L4W1+kY4Mp1KjnEiA99gJHDTmR7rW13w3ovB8AUbSRd+IJmo18dzm2dwexwuM0PwsLx4jw6MutM5nadlDyRXctYpS7HsXSfiOqHOYaVSGnBMkEY5+syF1mj15eASw57ZXjQc4CATAAAyfsiKWsrNbDKj2+ziP8LH8T7HQuj9z2tCM0YuzBGfKO5Mz/leV6Pr2rp58VxHZxuB+6r1fUaFSqKlSg4PBBPhaitRa4jlzGmEpZYTrUuCX0clwz1yo0MaIG57xE85WN8R9Ua1jmRMUyZiW7YnI+y5PT/G7A4BzHgbT4l5H3at7rD9PqNO4s1LWFzCA4wQJEZAI/YS9S9lsg/DuFNnmHR9PqtU6oNML3U2lzgCA61zoIYN/p7IrpXxNq9NUJDnTkFjx+RByCuz/APjToLtHUr1H1adUVWsaxzCcwXF0yMbhdvrOiaSubq1Cm9xG5aJ++6uMU+AlJr9yMr4O+KWa1hBFlVvzN7+rfRdHC8S6bTq6HqopugOFcNIY65pZUhzR3iCN+y9M+I/iyjp2ltNzX1Y2GQ31cdvotI5KX5jJ4m2tK5NLqvV6GnbNV8Hhoy4/RA9J+JqOoJDAQf5Q7leWazqD69QueS4k5laOk1hoU22j+LUmP+omA737Bc8uok3twdkekio/m5PSdV1looOqU2kuBi2MgzGRzlYvQviRzq1tVpzubvl92wAPsh36JzdNcyoQ5jxeAc8AZnOT+aOpVBV1NBjmzUFMmo8cgEFod+eVPqTk1v8AQr0scIva+fijqEoU0oXeeWVwlCshNCAorhKFZCaEBRCEoU4ShAFcJoVkJkxFcJiFZCiQgCuElOEkWFHx2Cf3wrGVnAQDAU/D+m0ZTW9vrhQWQFVx2J+/3V+irmk6/MtyPfiZTCnx+/ul4WCIyTHt6oYLdm70iu91MFzpJJ/Myuh6eVi9O0kMbnj6ey2aAO8/Zedke56mJUg4BE0aLo2VbG8qVbqgpDLXO9gP1WSNwhmlnBUmaKNws/T9fe9wApFjZ+aoQAPoJJXZ9B0lPUfzuI5LaZt//RV07oHxfY4/X9PO4EZ4WY/QvHeJXpXWeh1abv4TfFp2yXS1pH/WOVk9Q0bqbWurNDbmzAc0uE8FoKpqUeSIzjPZGD0CtXa1wY94tdgAmMrs+gfEVSnd47/KGEy7ggYXHP1tNjpZ4oPo0fnJhNrdVUrttcLWcjFz/R0YA9kKXdFSgns0UNqy59Um6o9xcah3JO5HYKtrHOKso05dEe3/AKWs0NpNBIl5+Vv6nsEm2x7RVJAlHTtpAF+SflbyT+g9URoWuaS97Ze4+UR359gOPZX6XRGfEq5cdh3PAA4C0tLRLTtBMS7+gHgeqCbL9S2pFtrm0w4i8/zuacwfddL8KaMhrqz/AJqmB/b+/wDCA0dHxQKLf+Njri48kiDC6Wm4NAAwAIC6cGPfUcXU5ttKCkpQ/jJnVl1UcVhEpShPFUxWToAiUpVHjBMa4SAITFUisE/iBAFiYqs1AoO1ATAuUSgqvUGhA1+uMCVgbSS5h3XkktSA+dhQPM/onGn9Pv291vUugal/y0ifXb/KuPwzqs/wHH2g+/KNS8gcx4XH6KVOnnAxI3WjqenvpyHtcwx/MCMLPfUFMSe8Hsk+Co8o6Hp1XygOG33COFWP0Wd0zXUHgQ5t3YmD9FsCg0/vYrgnHc9SElRp6DzNgqyvowRkIbQNtO//ALW1RgjKyNLOeqaXOFoUOoahjLGVHNb2BhHVdKDshHaf1WiDUV6jqWoeIdUcQOJMfZVXvdl7ifcyplh2JCL0tAE90NIrW6ABTJOAjtH0pxy7A5RWr1FCjgi58fI3cf3HhZtXU1tRgm1n9DcD69/qlQtTLauqY02URe6YuGwPvz7DHqiNBoSXXPJLv3j0U9BpG0zkgYyeR7LUd5MnEnE7n3TIbJGlBBO8Y7D29fVFaai58Yx68+qv6Z0+rV8z2hreJySt1uiAGFtjxpvfg5M2bSqjyVaZrabYb9T3Kt8ZJ2mxuqm0PVdq0eTz25WTNZLxEw0yn+FCG4eQuXggKondKpXCT9MO6qqUAOUrx+QuXgtFcKt1Ud1D8OqzRTSxvuLXLwECuBynOqHdDGgo/hp5R+mu4ap+C2rqvVVMrjkqLtEe6pOlPCa9N9yXKfgnXewhYuqpicLTdo3Qg36cp6cXkTnPwZ9iSLOjd2STrD5J15PBkUWODsbLc0xAErmBrXB091oU+oGAF8+5yZ2xZr62myq0tqsDm9iP3C86+K/gguY46QFw3s/mBGcd13jdSO6VKsJwVePPKHAM4T/45+C3UX/idYyHN/4qZ3af63jb2C9FNSm/drT7tCGe1zgo0tE7gpTzTm7Ygt3TNM8fIGnu3yn8kBW6SW/I6ffBR1IW4JRAeIQsjNI5JR4ZgP07m7gj/BSOnuC6BlKfZSd06k7/AKnuP1CuE7OiPUeTlh0hxOSiKsU2kN+eMHse609V0+sMNMoXT9IfdLz+i0bOj1ItW2ZvS+iTl0kkySdyTuStodFIHlac+iNaQweTJRNKs7lYyy09kc0+pd7GPQ6S5pl0EgyP6Qe47n1KvfUbSMkXv/ILdZTxkKurp2HgKtUqMZZ5tUR6X1Uu+YLX8WdllUqDG7BGseIWuOaSpszLS5Qptyhi7O6ka3YoWZMQUaqbxVm1LjypsJ5Kn1QFqdS6UzdQNipOe3lQNNhMqNTfcVBhd5cJMAIyqzHBUXUx3WmqgLaoBEIcNhVvnumDzyVEslgE1NkP49qqfqRG6pGoad0nkoAs6iRhZ76mSiqdansmNNqHK+4Aw1J7JK+1qSm0B5fqq7onbss+t1tzRnfutmrppcG75yD2Ux0uk4kObiISi13J0s5pnxA88rS03xNBgnKu1PQGAfwwA4IYdGvA8kOG5C0bgw0s6fofX21TDpW0/qLWkRsuY0ehbTZFwBHPf0WV1HW1WyZAnEHcj0WCSb2HbR6K/W04kZnZAanVO4XKaDqFRrQJzvG63NHqbxnDhuP1UyTRV2bOl6gdkazWNWGzUjZXPqsgTueCYUqdDN5tcd1GpWacLGYRECZnlGUm9zBVarBB9JjBwi6QnhZx1sYAkqx+oqECFqmhmiawGE4qNWZ+McIuaT7BSp6ueCE73ANcAVYRAQtKoLZlS/ERuUbR3YcjVWuiUE57h6eq0RWBCH1VEESVE43uhUDsr9ymOrnlD1NO6cbKo0991i5CphxrCd1Ly8lZTqUHJcfRSDiD+ieoVGvRd2Kt8UrKOqcGxEIYap08j1V66A2HuPCre8kYKy3dQMczMTwk3WgGIMkI1AEwczsmsPKArV3jtE5kqmtrTgCSTsmpbBaNbHAU3VIG8LFr9RsiVR+MLgT+R3KmvAjoRVB5SXOfiDzM+6dG4WZWl1M3SHDMA7ohtOGScSiWCMNjf7hSqUQ4YBx9pTvsWlsCtZaJmZ78qdcPgWjKnU2AIkDYbQpOrkCGkkkc7BFeQMl9KsZ7Sr9P0UVSBVMRsVK8ged5B/p4RtFzbZJM+n6pKVPYlAVTppp1DiRtIEytChQMXAQSO0FPp6r5+bG+UUeosbORj6p7s0VADNI5vmJ3d6/4Sr1O4BzuUS/qt0CMc9ldTfScduFDBrwLS1SYDd452+iIYapO49SqDUZJjeODskNQ0kAvEqG0ILfTqNE7+yqoa90xkZ5VrmEjyuQzmEDJ54VRyAajNQRAJn2T1n3DBI9lkbEZ/NE1NS0D/RVOQLcLaSMTKJr1CWiLZH3+qy6GqDoLAT9FTU1zr4DZBKak0WkbVxbl3bhV6jqLcjLu3uhRXe4xAIAUNS1wdGw3T1eAqy/x8c3doUaVR0mWn6Kgao7HPrGy09M67LQZjnAKSgmwaAn0HF0C6N/dQ1rgwtkHJzB/VE6jV1B5TueRsAgBqjdbUIjuqaXgzYTqn0yPKdxtKzXPccXfkrfGpDLY3ieVM6WYLDJOJ798KGmwYOzUgkN2M5Uq+raX/L7EKqvpLQ52CAcRyexQQ1Lw+Wi2ByI+yKYgk02EkuLsmY9khfyABwlVeD/MC4D7goY1akxgA/vCW4FXUw69tzJ7wVGvdGA4RtPCu09bBDRLpglC0tYQ5wfDoJIHf0lUmxbcj+DVPY+spKTdew5tI9I2SRb8BpQtJ/zfQLQonP1KSSbNEUVj/lV6pxhv9ySSaEzPGWunOeVdptgkkhk9y8HZVVRk+5SSSAPoj+G7+1Z2kcbHZTJKX+0uZKk4zvyi9E0XOwnSUdie5ptJgfVLWbBJJQDBao8ue6Wly7PdJJbR4EaFAAERjdD6X/7Dv7kklZ24/wBkvh/0N0bjdUzyo1/mPskkpZzrkqJ8pV9BxhuTsUkksfISA3ON4yd0cxgLxIBwdwkktEQR6lTaGsgAeccLN6m4h2DGeMJklT5EUFxkDiFOnmJzvvlOkl3JRlg/x3f2/qitScj2SSWcwZWd/oFQ9onZJJNE9ib90kklJqj/2Q==" style="margin-top: 43px;" width="409" /> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
</div>
<a name='more'></a>Nilai-nilai
dan norma-norma menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Norma berisi perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban
bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang
baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat
sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik. Salah satu norma
yang berhubungan dengan lingkungan adalah norma lingkungan.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><br /><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Ada tiga macam norma lingkungan yaitu norma ketertiban, norma kebersihan, dan norma
keindahan.<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"></span></div>
<br />
<ol>
<li><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"></span></span>Norma Ketertiban. ketertiban adalah suatu keadaan kehidupan yang serba teratur dan tertata dengan
baik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.</li>
<li>Norma Kebersihan. kebersihan adalah keadaan lingkungan kota maupun desa yang bersih dari
pencemaran udara, pencemaran air dan sampah. Setiap orang bertanggung jawab
atas kebersihan. Kebersihan meliputi rumah atau bangunan masing-masing serta
lingkungan sekitarnya, fasilitas umum dan fasilitas sosial, kendaraan pribadi,
kendaraan dinas, angkutan umum.</li>
<li>Norma Keindahan. keindahan adalah keadaan lingkungan perkotaan yang nyaman, estetik, dan proporsional.<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></li>
<li><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Norma social. Norma atau
aturan tidak tertulis yang berlaku pada suatu masyarakat. Norma ini tidak ada
sanksi hukum, pelanggaran terhadap norma sosial sanksi sosial. Norma sosial
mencakup : cara (usage), kebiasaan (folkway), tingkah laku (mores), adat
istiadat (custom).</li>
<li>Norma Hukum</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Peraturan Hukum
mengenai Lingkungan hidup di Indonesia :</div>
<br />
<ul>
<li>UU RI No.
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 5 dan pasal
8.Disebutkan bahwa setiap orang memiliki hak yag sama atas lingungan
hidup yang baik dan sehat. </li>
<li>UU No. 39
tahun 1999 tentang HAM pasal 3, menyebutkan bahwa masyarakat berhak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat.</li>
<li>Amandemen
ke 2 UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, brtempat tiggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.</li>
<li>PBB telah
meratifikasi prptokol Kyoto mengenai lingkungan hidup</li>
<li>Menurut UU
RI No. 23 Tahun 1997,</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Lingkungan
Hidup : merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Daya dukung
lingkungan adalah : kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Faktor yang
mendukung keseimbangan lingkungan :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
-Komponen
yang terlibat dalam aksi reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
-Pemindahan
energi (arus energi)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
-Berlangsungnya
siklus biogeokimia</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-2941630966923897182013-06-23T20:28:00.001-07:002013-06-23T20:28:45.387-07:00Temen-temen. saya punya contoh karya tulis Ilmiah tentang polusi. Semoga Bermanfaat,,<br />
<br />
BAB 1<br />PENDAHULUAN<br />1.1. Latar Belakang<br /> Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokokdibidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang sangat penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya.<br />Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakan kondisi yang memprihatinkan. Dampak dari pencemaran udara adalah menyebabkan penurunan kualitas udara yang berdampak negatif pada kesehatan manusia. <br /> Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan dasar manusia perlu mendapatkan perhatian yang serius, maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor-faktor yang timbul dan upaya-upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah polusi<br />
<br />
<a name='more'></a>1.2. Perumusan Masalah<br />Permasalahan-permasalan yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :<br />1.2.1. Polusi apa yang dihasilkan oleh industri ini ?<br />1.2.2. Dampak apa yang timbul dari asap pembuangan ?<br />1.2.3. Bagaimana tindak lanjut pihak perusahaaan dalam penanganan asap polusi yang dihasilkan dari produksi ?<br /><br />1.3. Kegunaan Penelitian<br /> Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, diantaranya :<br /> 1.3.1. Siswa<br />siswa dapat mempelajari permasalahan lingkungan sebagai ilmu<br />pengetahuan untuk berpikir lebih kritis dalam pelestarian lingkungan.<br /> 1.3.2. Guru<br />penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam proses pembelajaran bagi peserta didik untuk lebih mencintai lingkungan sekitar.<br /> 1.3.3. Masyarakat<br />Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan dalam mengatasi persoalan polusi udara .<br /><br /><br />BAB II<br />KAJIAN TEORITIS<br />2.1 Pengertian Polusi<br /> Menurut UU RI No. 4 Tahun 1982, polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.<br /> Menurut Wikipedia Indonesia, adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.<br /> Jadi Polusi adalah masuknya satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia yang dapat membahayakan bagi semua makhlik hidup.<br /><br />2.2. Macam-macam Polusi<br /> Polusi dapat digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu, polusi udara, Polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.<br /><br />2.2.1. Polusi Udara<br />Polusi udara atau pencemaran udara adalah polusi/pencemaran yang terjadi di udara yang disebabkan adanya polutan yang berupa gas maupun zat partikel.<br />Contoh polutan di udara: CO, CO2, HzS, COz, SOZ, NO2, pembakaran batu bara (menghasilkan sulfur dioksida), radiasi nuklir, dan lain-lain.<br />2.2.2. Polusi Air<br />Polusi air adalah polusi yang terjadi didalam air, contoh polutan nya: limbah industri, insektisida, Pb, Hg, Zn, CO, dan lain-lain.<br />2.2.3. Polusi Tanah<br />Polusi tanah adalah polusi yang terjadi didalam tanah, contoh polutan nya adalah: Sampah plastik, botol, kaleng, karet, detergen yang dibuang di tanah, insektisida yang dibuang di tanah, dan lain-lain.<br />2.2.4. Polusi Suara<br />Polusi suara biasanya disebabkan oleh suara bising dari mesin kendaraan.suara deru mesin pabrik, speaker, dan semua suara yang mengganggu pendengaran (pada umumnya suara keras).<br /><br />2.3. Sumber-sumber Polusi<br /> Sumber adanya polusi sebenarnya banyak sekali tetapi pada pengelompokannya, sumber polusi tediri dari kegiatan alami dan kegiatan manusia.<br />2.3.1. Kegiatan Alami<br />Yang dimaksud sumber polusi dari kegiatan alami ialah sumber polusi yang berasal dari kegiatan alam, tanpa ada campur tangan manusia, contohnya seperti kebakaran hutan alami, gunung meletus, banjir bandang dan longsor.<br /><br />2.3.2. Kegiatan Manusia<br /> Yang dimaksud sumber polusi dari kegiatan manusia ialah sumber polusi yang berasal dari aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti aktivitas transportasi, kegiatan industri, pertanian dan kegiatan domestik.<br />2.4. Polutan, Dampak, Pengelolaan, dan Penanganan Polusi<br />2.4.1. Polutan<br />Didalam polusi selalu ada istilah polutan, yakni zat atau bahan yang dapat menyebabkan pencemaran/polusi.<br />1. Polutan Udara<br />a. Senyawa belerang berasal dari pembakaran batu bara<br />b. Partikulat berasal dari pembakaran serat asbes, bijih besi, dan asbes yang hancur biasanya berbentuk asap<br />c. Karbondioksida berasal dari pembakaran bahan bakar dan hutan serta asap kendaraan bermotor.<br />d. Klorofuosokarbon (CFC) berasal dari kebocoran gas lemari pendingin, bahan pelarut dan pengembang plastic busa.<br />e. Nitrogen oksida berasal dari proses pembakaran dan pembentukan asap kabut fito kimia.<br />f. Hydrogen karbon berasal mesin mobil dan penyedot udara. Pengoksida berasal dari nitrogen oksida dan hidrokarbon dari mobil, contoh pengoksida adalah pereaksi asetit nitrat.<br /><br /><br />2. Polutan Tanah<br />a. Materi semipadat atau padat yang dibuat oleh kegiatan manusia atau hewan, dan yang dibuang karena mereka berbahaya atau tidak berguna yang dikenal sebagai limbah padat.<br />b. Sisa setelah bahan bakar padat dibakar. (Abu)<br />c. Bahan kimia dalam pestisida, seperti racun yang digunakan untuk membunuh hama pertanian seperti serangga dan herbisida yang digunakan untuk menyingkirkan gulma.<br />3. Polutan Air<br />a. Polutan kimia yang bukan merupakan zat alami dalam ekosistem perairan. Para kontributor terbesar polusi beracun yang herbisida, pestisida dan senyawa industri.<br />b. Terjadi ketika kelebihan materi organik, seperti pupuk kandang atau limbah, memasuki air.<br />4. Polutan Suara<br />Hanya ada satu polutan sura, yaitu suara, tidak ada polutan lain. Yaitu suara dengan frekuensi tinggi yang menimbulkan kebisingan.<br />2.4.2. Dampak Polusi<br />1. Dampak Polusi Udara<br />Menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan tersebut.Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung.Tetapi udara yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam.<br />2. Dampak Polusi Tanah<br />Berbagai jenis limbah yang tertumpuk seperti limbah cair, padat, organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai akan bertumpuk selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas.<br /> Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika terbawa oleh aliran air ke perairan.<br />3. Dampak Polusi Air<br />• Air yang tercemar tidak dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.<br />• Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.<br />• Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit menular.<br />4. Dampak Polusi Suara<br />Dapat menggangu lingkungan dan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut. Tingkat kebisingan yang tinggi ini yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau dapat mengalami gejala stress,bahkan gila dan mengalami perubahan tekanan darah secara drastis, dan gangguan pada sistem pendengaran.<br />2.4.3. Penanganan Polusi<br />Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:<br /><br />• Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.<br />• Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell. <br />• Menghemat Energi yang digunakan.<br />• Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.<br />• Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk. <br />• Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.<br />• Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. <br />• Memperluas gerakan penghijauan.<br />• Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.<br />• Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau beranda rumah. <br />• Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor bukan?<br />• Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa. <br />• Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung. <br />• Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.<br />• Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.<br />• Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan. <br />• Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.<br />• Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita. <br />• mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat. <br />• mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.<br />• tidak membakar sampah di pekarangan rumah. <br />• tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.<br />• tidak merokok di dalam ruangan. <br />• menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.<br />• ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan. <br />• ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung. <br />• tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.<br />• mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang. <br />• menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.<br />• mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC. <br />• mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4. <br />• Melakukan uji emisi kendaraan dengan rutin <br />• Mengadakan acara car free day pada hari-hari tertentu <br />• Dispersi, jatuhan gravitasi, flokulasi, adsorpsi, pengipasan dan absorpsi merupakan mekanisme untuk mengurangi pencemaran<br />• Proses dispersi oleh angin akan menjadikan konsentrasi plutan mengecil dan jatunhan gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar, demikian mekanisme lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan angin, adsorpsi dll. <br />• Pengendalian dengan dilusi kontaminan di atmosfir dilakukan dengan menggunakan cerobong asap yang dapat dirancang berdasarkan sifat dispersi dan sifat atmosfir lokasi tempat pembuangan kontaminan ke udara. <br />• Pengendalian kontaminan dari sumbernya dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang telah dikembangkan seperti untuk pengendalian kontaminan partikulat dan gas. <br />• Centrifugal collector mengembangkan gaya sentrifugal pengganti gaya gravitasi untuk pemisahan partikel dari aliran gas. Karena gaya centrifugal dapat menghasilkan beberapa kali lebih besar dari gaya gravitasi dan partikel dapat dihilangkan/ dibawa kedalam collector centrifugal<br />• Wet collector membersihkan bahan partikulat dari aliran gas dengan menggabungkan partikel kedalam butiran liquid dengan bersebtuhan langsung.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />METODOLOGI PENELITIAN<br />3.1. Waktu, Tempat, Metode dan Tujuan Penelitian<br />3.1.1. Waktu dan Tempat Penelitian<br /> Penelitian yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2013, yang berlokasi di Desa Padabeunghar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.<br />Pada saat penilitian, penulis di pandu oleh Bpk. Deni selaku pimpinan di CV.Karang Mekar, Tujuan penulis menjadikan Bpk. Deni sebagai narsumber adalah untuk mendapat hasil yang efisien dari penelitian ini.<br /> Penelitian dilakukan satu tahap dan dilakukan dengan pembagian tugas, ini di lakukan untuk mempermudah perolehan dan pengolahan data yangditerima.<br /> Selain itu, penulis juga mencari berbagai reverensi yang bersumber dari internet dan dari buku-buku diperpustakaan SMKN2 KOTA SUKABUMI, dari hasil penelusuran tersebut, penulis mendapat berbagai data informasi yang relavan. <br /><br />3.1.2. Metode Penelitian<br /> Untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan berbagai cara:<br />1. Wawancara<br />Penulis melakukan wawancara eksklusif/langsung dengan pimpinan perusahaan tersebut dan warga sekitar.<br />2. Observasi<br />Penulis melakukan observasi langsung ke perusahaan tersebut.<br /><br />3. Studi pustakaan<br />Penulis melakukan pencarian data dari internet dan buku yang berkaitan dengan objek penelitian.<br /><br />3.1.3. Tujuan Penelitian<br />Penelitian ini bertujuan untuk :<br />1. Mendeskripsikan penanganan polusi yang penulis tinjau di CV.Karang Mekar .<br />2. Memberikan kesadaran kepada kita semua betapa pentingnya bagi kita untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari pencemaran<br />3. Menambah wawasan siswa mengenai polusi yang kemudian dapat menginformasikan kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB IV<br />HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN<br />4.1. Hasil Penelitian<br /> Penelitian karya tulis ilmiah ini di lakukan di sebuah perusahaan Pengapuran bernama CV.Karang Mekar yang berlokasi di Desa Padabeunghar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.Perusahaan ini mengasilkan batu kapur untuk pembakaran pembuatan baja.Perusahaan ini berperan penting dalam bembangunan bangunan-bagunan.<br /> CV.Karang Mekar terletak jauh dari pemukiman warga, sehingga aktivitas produksi tidak minimbulkan kontra di masyarakat, jelas masyarakat di untungkan dari hasil produksi perusahaan ini, Yaitu bahan dasar pembuatan besi dan baja sebagai bahan utama membuat bangunan.<br />Untuk menekan polusi yang dihasilkan perusahaan ini tidak menggunakan karet ban tetapi perusahan ini menggunakan kayu bakar sebagai media utama sumber bahan bakar.<br />Para pekerja sudah mendapat perlengkapan keselamatan dari perusahaan untuk mengantisipasi kecelakaan kerja, bahkan perusahaan ini menyediakan klinik khusus untuk para karyawan.Dari 20 tahun produksi tidak ada kejadian yang serius mengenai keselamatan pekerja.<br /><br /><br /><br /><br /><br />4.1. Pembahasan<br /> Menurut hasil observasi, polusi yang dihasilkan oleh CV.Karang Mekar tidak begitu menimbulkan polusi. Karena bahan yang di gunakan sebagai bahan bakar adalah kayu bakar yang cenderung asap yang di hasilkan tidak begitu pekat, berbeda dengan pembakaran dengan bahan bakar karet ban, yang akan menimbuklan asap hitan pekat.<br /> Limbah lain yang seperi kerikil atau batu kecil yang di hasilkan dapat di manfaatkan kembali sebagai bahan pembuatan jalan dan juga dapat di manfaatkan sebagai bahan campuran pasir dan semen dalam pembuatan bangunan.<br /> Tidak hanya mencari informasi kepada CV.Karang Mekar saja.penulis juga mencari informasi kepada karyawan dan masyarakat sekitar bahwa keberadaan CV.Karang Mekar tidak mengusik ataupun merugikan, melainkan dengan keberadaan perusahaan ini dapat mengurangi tingkat pengangguran di sekitar kawasan perusahaan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB V<br />KESIMPULAN DAN SARAN<br />5.1. Kesimpulan<br /> Polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.<br /> Dampak yang di hasilkan polusi begitu mengerikan bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan sekitar, maka kita harus berupaya untuk ikut membantu kelestarian alam , bukan mengotori dan membunuh makhluk hidup di dalamnya.<br /> Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa perusahaan CV.Karang Mekar telah menerapkan upaya pelestarian lingkungan dengan menggunakan bahan bakar alami yaitu kayu bakar.Dan memanfaatkan kembali sisa limbah kerikil yang dihasilhan.<br /><br />5.2. Saran<br />Penanganan polusi dewasa ini perlu di perhatikan kusus mengingat semakin meningkatnya polusi di lingkungan kita, dengan penanganan polusi yang berarti dan signifikan di harapkan lingkungan sekitar tetap alami tidak terkotori dengan polusi.<br />Maka dari itu tim penulis menyarankan bahwa :<br />• Pada cerobong asap perusahaan CV.Karang Mekar, mengunakan lapisan saringan untuk mengurangi kepekatan asap yang dihasilkan.<br />• Tetap menggunakan bahan bakar alami yang tidak meninmbulakan asap yang begitu pekat.<br />• Tim penulis juga menyarankan bahwa kebersihan Perusahaan adalah hal penting yang menjadi dasar untuk melestarikan lingkungan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />CV.Karang Mekar.<br />http://pplingkungan.blogspot.com/2013/04/tanggung-jawab-kita-pada-lingkungan.html<br />http://takbagi.blogspot.com/2013/02/upaya-penanggulangan-polusi-udara.html<br />UU RI No. 4 Tahun 1982 tentang polusi<br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-7122556658006903342013-06-09T08:17:00.001-07:002013-06-09T08:17:40.970-07:00Mengurangi Potensi Polusi<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-6RQHdRavxRI/UbSZyD8eaoI/AAAAAAAAAF8/I4fwjT1dtXY/s1600/karabash-kota-dengan-polusi-paling-parah-di-bumi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-6RQHdRavxRI/UbSZyD8eaoI/AAAAAAAAAF8/I4fwjT1dtXY/s320/karabash-kota-dengan-polusi-paling-parah-di-bumi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<br /></div>
Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:<br />
<a name='more'></a><ul>
<li>Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.</li>
<li>Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell. </li>
<li>Menghemat Energi yang digunakan.</li>
<li>Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.</li>
<li>Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk. </li>
<li>Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.</li>
<li>Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. </li>
<li>Memperluas gerakan penghijauan.</li>
<li>Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.</li>
<li>Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau beranda rumah.</li>
<li>Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor bukan?</li>
<li>Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa.</li>
<li>Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung.</li>
<li>Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.</li>
<li>Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.</li>
<li>Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.</li>
<li>Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.</li>
<li>Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita.</li>
<li>mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.</li>
<li>mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.</li>
<li>tidak membakar sampah di pekarangan rumah.</li>
<li>tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.</li>
<li>tidak merokok di dalam ruangan.</li>
<li>menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.</li>
<li>ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.</li>
<li>ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.</li>
<li>tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.</li>
<li>mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.</li>
<li>menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.</li>
<li>mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.</li>
<li>mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.</li>
<li>Melakukan uji emisi kendaraan dengan rutin</li>
<li>Mengadakan acara car free day pada hari-hari tertentu</li>
<li>Dispersi, jatuhan gravitasi, flokulasi, adsorpsi, pengipasan dan absorpsi merupakan mekanisme untuk mengurangi pencemaran</li>
<li>Proses dispersi oleh angin akan menjadikan konsentrasi plutan mengecil dan jatunhan gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar, demikian mekanisme lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan angin, adsorpsi dll.</li>
<li>Pengendalian dengan dilusi kontaminan di atmosfir dilakukan dengan menggunakan cerobong asap yang dapat dirancang berdasarkan sifat dispersi dan sifat atmosfir lokasi tempat pembuangan kontaminan ke udara.</li>
<li>Pengendalian kontaminan dari sumbernya dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang telah dikembangkan seperti untuk pengendalian kontaminan partikulat dan gas.</li>
<li>Centrifugal collector mengembangkan gaya sentrifugal pengganti gaya gravitasi untuk pemisahan partikel dari aliran gas. Karena gaya centrifugal dapat menghasilkan beberapa kali lebih besar dari gaya gravitasi dan partikel dapat dihilangkan/ dibawa kedalam collector centrifugal</li>
<li>Wet collector membersihkan bahan partikulat dari aliran gas dengan menggabungkan partikel kedalam butiran liquid dengan bersebtuhan langsung.</li>
</ul>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-29551823873389937142013-04-21T05:56:00.000-07:002013-06-23T20:31:22.127-07:00 5 Negara Paling Ramah Lingkungan di Dunia<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-dFpiSy21kkA/UXPiM3C8SvI/AAAAAAAAAFg/CO5aEEcPQx0/s1600/denmark-green-energy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-dFpiSy21kkA/UXPiM3C8SvI/AAAAAAAAAFg/CO5aEEcPQx0/s320/denmark-green-energy.jpg" width="270" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
5 Negara Paling Ramah Lingkungan di Dunia, Apa kah Indonesia Termasuk ??</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
1.Jerman<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-KYrOTHlKftY/UXOTCGpXtUI/AAAAAAAAAEo/IKjykoh9Nls/s1600/Jerman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="101" src="http://3.bp.blogspot.com/-KYrOTHlKftY/UXOTCGpXtUI/AAAAAAAAAEo/IKjykoh9Nls/s200/Jerman.jpg" width="200" /></a></div>
Selain Jerman terkenal dengan cuaca mendungnya, Jerman memiliki lebih dari setengah pembangkitan listrik tenaga surya di dunia dan telah menginvestasikan lebih dari $ 14 milyar (140triliun rupiah) pada tahun 2008 dalam hal “Green Technology”. Bahkan, salah satu kotanya-Vauban–hampir tidak ada mobil sama sekali.<br />
<br />
2.Norwegia<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-m7zLP4p0yro/UXOTe80bABI/AAAAAAAAAEw/Ojs21zWqMzQ/s1600/Norway.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-m7zLP4p0yro/UXOTe80bABI/AAAAAAAAAEw/Ojs21zWqMzQ/s200/Norway.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Mempunyai produksi panel surya terbesar di dunia dan membangun penjara ramah lingkungan pertama di dunia bernama “Bastøy Prison”. Mereka juga berencana untuk membuat gas karbon menjadi netral pada tahun 2030, bukan pada tahun 2050 seperti yang diramalkan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3.Tuvalu<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-8t_xNaYudGo/UXPgDie9dYI/AAAAAAAAAFQ/_slmnCN7v68/s1600/tuvalu_beach_ss.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="99" src="http://1.bp.blogspot.com/-8t_xNaYudGo/UXPgDie9dYI/AAAAAAAAAFQ/_slmnCN7v68/s200/tuvalu_beach_ss.jpg" width="200" /></a></div>
Negara kepulauan kecil dengan 12.000 penduduk ini telah berjanji berencana untuk memakai bahan bakar dengan sumber yang terbarukan untuk kegiatan ekonominya pada tahun 2020. Namun, Negara kepulauan ini sudah tenggelam karena meningkatnya tinggi air laut yang disebabkan oleh pemanasan global, Tuvalu berharap untuk menggantikan semua bahan bakar fosil oleh tenaga surya dan tenaga angin.<br />
<br />
4.Swiss<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-NHHYHwfMwK8/UXPgDZHN-gI/AAAAAAAAAFM/4zSmsOA9MSI/s1600/switzerland.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="130" src="http://4.bp.blogspot.com/-NHHYHwfMwK8/UXPgDZHN-gI/AAAAAAAAAFM/4zSmsOA9MSI/s200/switzerland.jpg" width="200" /></a></div>
Swiss tampaknya telah menduduki setidaknya dua daftar negara ramah lingkungan dalam universitas-universitas Amerika Serikat yang mengalahkan 146 negara lainnya untuk pesona hijau. Swiss juga mengenakan biaya untuk air dan layanan pengelolaan sampah serta memiliki pajak lingkungan yang parah. Hal ini membuat Swiss memimpin beberapa tingkat polusi udara dan polusi air terendah di dunia.<br />
<br />
<br />
5.Swedia<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-LrVuoOARRMc/UXPgyDr-YuI/AAAAAAAAAFY/Ic-CnHitbnc/s1600/201210300536tm82d--swedia-sampah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="http://1.bp.blogspot.com/-LrVuoOARRMc/UXPgyDr-YuI/AAAAAAAAAFY/Ic-CnHitbnc/s200/201210300536tm82d--swedia-sampah.jpg" width="200" /></a></div>
Dunia mengatakan bahwa akan direncanakan untuk tidak memakai bahan bakar fosil sama sekali pada tahun 2010. Swedia sudah memulai memakai tenaga nuklir atau tenaga air dan mereka menggunakan etanol dan kotoran hewan untuk menghidupkan mobil. Rupanya, mereka juga mencoba untuk mengembangkan “wave power” atau tenaga gelombang yang dapat menghasilkan energi listrik empat kali lebih banyak dari tenaga surya hasilkan pada waktu yang sama. <br />
<br />
<br />
Berikut ke 5 Negara Paling Ramah Lingkungan di Dunia, gimana.?? uuuhhhh,, Bersih yaa.. Ayoo Kita Bangun Indonesia..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-9479559628496931922013-04-21T05:40:00.003-07:002013-04-21T05:40:49.890-07:0020 Fakta Mengerikan Mengenai Masa Depan Kita dan Bumi<span id="ctl00_ContentPlaceHolder1_lblNews"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-JXKiKi_6hpk/UXPeG8GlfoI/AAAAAAAAAFA/V_NavlDKCYo/s1600/NewsImage.ashx.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-JXKiKi_6hpk/UXPeG8GlfoI/AAAAAAAAAFA/V_NavlDKCYo/s320/NewsImage.ashx.jpeg" width="300" /></a></div>
Bumi kita ini tidak akan
bertahan selamanya, sedangkan kita bergantung pada bumi untuk bertahan
hidup. Kita akan binasa semuanya apabila bumi hancur oleh berbagai
sebab. Kedengarannya menakutkan sekali, tetapi kita perlu menyadari
bahwa sumber daya bumi terbatas. Penggunaan sumber daya bumi secara
serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia
berakhir dalam kehancuran. <br />
<br />
Para ilmuwan berspekulasi
mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang
pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot.
Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun pasti
menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.<br />
<br />
<br />
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
1.
Pemanasan global adalah satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang
mempengaruhi kondisi iklim di bumi. Badai yang menghancurkan, gelombang
air pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus
berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan
lingkungan telah dilakukan. Bumi berusaha untuk terus eksis dengan
melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan menerima akibatnya
dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat dan tidak terkendali.<br />
<br />
2.
Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi
kandungan perut bumi yang terkuras, bisa mempengaruhi kita dengan
berbagai cara. Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, atau
gletser-gletser yang menghilang selamanya. Itu bisa berarti kekurangan
air, pangan dan merajalelanya penyakit serta meluasnya kelaparan.
Beberapa spesies hewan dan tanaman menjadi punah. <br />
<br />
3.
Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, di mana sekarang lebih
banyak orang-orang hidup di kota-kota besar dibanding dengan di daerah
pedesaan. Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk
perumahan ke wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota
besar yang kumuh dan kotor mengganggu kesehatan manusia dan menimbulkan
bibit-bibit penyakit baru.<br />
<br />
4. Produksi minyak mengalami
peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti
awal dari penurunan. Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi
global, konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga
sumber makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk
melanjutkan aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan.
Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup
seluruh manusia di bumi secara signifikan.<br />
<br />
5. Mobil
mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat
transportasi. Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih dari satu
milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan
bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan
75% peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan
sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM
pada mesin-mesin kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi CO2 bersumber
dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin pembangkit tenaga listrik.<br />
<br />
6.
Karena peningkatan suhu udara akibat meningkanya kadar CO2, maka
sedikit uap air bertahan di udara untuk membentuk awan. Hal ini berarti
hujan akan menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil
produksi pertanian juga menurun. Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di
mana terjadi suatu periode yang sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di
semua bagian dari benua Eropa, karena mencairnya es di Kutub Utara.
Sedangkan populasi penduduk bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.<br />
<br />
7.
Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru,
manusia telah membuat peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar
70%.<br />
<br />
8. Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.<br />
<br />
9.
Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar
ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap tahunnya. Hanya separuhnya yang
diserap oleh hutan-hutan dan samudera.<br />
<br />
10. Hutan hujan
pernah meliputi 14% dari permukaan bumi. Sekarang hanya tersisa sekitar
6% dan menurut perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan
habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan
lenyap setiap 1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di
negara-negara industri dan berkembang.<br />
<br />
11.Hampir separuh
dari semua jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau pasti
terancam kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh
penebangan hutan-hutan hujan.<br />
<br />
12. Perkiraan para ahli
bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga
setiap harinya karena penebangan hutan-hutan hujan. Atau sama dengan
50.000 jenis setiap tahunnya. Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies
di hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan
penyakit-penyakit yang mengancam hidup manusia. Sekarang ini, 121
obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal dari tanaman
obat-obatan. Sementara itu 25% dari perusahaan obat-obatan di Barat
mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan hujan, dan lebih sedikit
1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini telah diuji coba oleh
para ilmuwan.<br />
<br />
13. Penebangan hutan yang merajalela
sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh
terhambatnya penyerapan kembali CO2.<br />
<br />
14. Wabah penyakit
terus bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan
tanah meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan
pendapatan rendah.<br />
<br />
15. Di tahun 2030 sekitar 18% dari
gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan iklim dan lingkungan.
Dalam 2030 ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.<br />
<br />
16. Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.<br />
<br />
17.
Karena menghilangnya gletser dan terjadi musim kering yang panjang,
produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan berkurang.<br />
<br />
18.
Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan
menaiknya suhu bumi. Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan 25%
produksi pangannya karena hal ini.<br />
<br />
19. Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi terus meningkat.<br />
<br />
20.
Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global
dengan cara yang negatif. Perang, sebagai contoh, dapat menghancurkan
bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal, berkembangnya kelaparan
dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh
mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan
batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.<br />
<br />
Sebuah
pertanyaan untuk kita semua; apakah upaya kita untuk ikut membantu
kelestarian alam sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan
signifikan, ataukah secara ironi aktivitas kita lainnya malah
mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi?<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-25043403710457716282013-04-21T00:16:00.001-07:002013-04-21T00:16:21.602-07:005 Negara Dengan Pencemaran Terbesar<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-c5rfhsrDsyI/UXOR9MCUf4I/AAAAAAAAAEg/iHEJgUxbGrE/s1600/WorldMapTextured_Large2-ok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-c5rfhsrDsyI/UXOR9MCUf4I/AAAAAAAAAEg/iHEJgUxbGrE/s400/WorldMapTextured_Large2-ok.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Manusia memang sering melakukan pencemaran, entah apa yang manusia pikirkan sehingga mencemari Lingkungan tempat hidupnya sendiri, berikut saya postkan 5 Negara Dengan Pencemaran Terbesar</div>
<a name='more'></a><br />
1. Qatar<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-j38rvvf0JEY/UXOQUOpFcsI/AAAAAAAAAEM/zWZqN0N57kM/s1600/Qatar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-j38rvvf0JEY/UXOQUOpFcsI/AAAAAAAAAEM/zWZqN0N57kM/s200/Qatar.jpg" width="200" /></a></div>
Emisi karbon per kapita Qatar merupakan yang tertinggi di dunia. Menurut laporan Living Planet, jika setiap manusia hidup seperti orang Qatar rata-rata, maka bumi akan kehabisan sumber dayanya hampir lima kali lebih cepat dari tingkat saat ini. Karena, para warga Qatar menggunakan sumber daya dari bumi lebih banyak 50 persen dari yang dapat diambil dari bumi dalam setahun. Dengan kata lain, mereka menggunakan sumber daya setara dengan 1,5 planet bumi per tahun. Diperkirakan pada tahun 2030, mereka akan menggunakan sumber daya setara dengan 2 planet bumi setiap tahunnya.<br />
<br />
<br />
2. Kuwait<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Y9mOt6yF42Q/UXOQUiZTgTI/AAAAAAAAAEY/O8liARmjH2g/s1600/Quwait.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-Y9mOt6yF42Q/UXOQUiZTgTI/AAAAAAAAAEY/O8liARmjH2g/s200/Quwait.jpg" width="200" /></a></div>
Seperti Qatar yang berada di dekatnya, harga bahan bakar di Kuwait termasuk dari harga bahan bakar yang paling rendah di dunia. Meskipun begitu, Pendapatan Domestik Bruto negara ini tetap termasuk yang tertinggi di dunia. Rendahnya harga bahan bakar ini, ditambah dengan kurangnya infrastruktur angkutan umum, membuat penggunaan kendaraan pribadi menjadi satu-satunya cara untuk mobilitas warganya. Menurut Global Footprint Network, warga Kuwait rata-rata menggunakan sumber daya 22 kali lebih besar dari yang dapat negara mereka sediakan per orang.<br />
<br />
<br />
3. Uni Emirat Arab<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-byBnWl4RTXg/UXOQVArshBI/AAAAAAAAAEc/BkHVTIoVftU/s1600/UEA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-byBnWl4RTXg/UXOQVArshBI/AAAAAAAAAEc/BkHVTIoVftU/s200/UEA.jpg" width="200" /></a></div>
Meskipun menjadi negara pengekspor minyak terbesar keempat dunia (di belakang Arab Saudi, Rusia, dan Iran), Uni Emirat Arab secara terbuka mendorong pembaharuan dari protokol Kyoto (persetujuan antara negara-negara industri untuk mengurangi emisi), mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi energi terbarukan, dan bahkan meluncurkan proyek energi surya sebesar 1 gigawatt. Namun Dubai, kota berpenduduk 1,5 juta orang, dengan pusat perbelanjaan terbesar di dunia, dan sebuah resor ski indoor, saat ini mendapatkan semua kebutuhan energinya dari pembakaran gas alam, itulah sebabnya negara ini menempati urutan ketiga dalam daftar ini.<br />
<br />
4. Denmark<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/--3cBA7xm25E/UXOQOZJeyVI/AAAAAAAAAEA/LWkmlpvVees/s1600/Denmark.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/--3cBA7xm25E/UXOQOZJeyVI/AAAAAAAAAEA/LWkmlpvVees/s200/Denmark.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Kebutuhan lahan pertanian di Denmark jauh lebih tinggi dibanding negara manapun. Karena begitu banyaknya jumlah daging yang dimakan per kapita di Denmark, negara harus mengimpor sejumlah besar gandum, yang begitu banyaknya sehingga akan mengambil 2 hektar tanah per orang, atau 2,5 kali lebih banyak tanah yang dimiliki Denmark.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
5. Amerika Serikat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-fLFUnGpy_A4/UXOQOswOm1I/AAAAAAAAAEE/tbeiAVL_h7M/s1600/AS.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-fLFUnGpy_A4/UXOQOswOm1I/AAAAAAAAAEE/tbeiAVL_h7M/s200/AS.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Jika semua orang hidup seperti orang Amerika rata-rata, produksi tahunan sumber daya bumi sudah akan habis pada akhir bulan Maret. Orang-orang Amerika lebih menyukai bepergian dengan kendaraan pribadi dibanding menggunakan angkutan umum, dan meningkatnya kebutuhan energi dan bahan bakar semakin mempertinggi emisi karbon per kapita negara ini.<br />
<br />
<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-12200904252522299692013-04-21T00:05:00.000-07:002013-04-21T00:05:11.311-07:005 Permasalahan Lingkungan Hidup<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-o_I7rDX-tjQ/UXOO48CfW-I/AAAAAAAAADw/nRTcfxRJVII/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-o_I7rDX-tjQ/UXOO48CfW-I/AAAAAAAAADw/nRTcfxRJVII/s1600/images.jpeg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kini Lingkungan tempat kita hidup ini semakin rusak akibat manusia, berikut saya postingkan 5 Permasalahan Lingkungan Hidup </div>
<a name='more'></a><br />
<div>
<br /></div>
<br />
<br />
1. Kerusakan Hutan<br />Kondisi kawasan hutan yang telah rusak tersebut disebabkan antara lain oleh adanya ilegal logging dan perambahan hutan. Kerusakan hutan juga disebabkan oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dari tahun ke tahun bertambah luas. Penyebab kebakaran hutan dan lahan antara lain adalah adanya peningkatan kegiatan pertanian seperti perkebunan, pertanian rakyat, perladangan, pemukiman, transmigrasi dll., terjadi secara alamiah seperti musim kemarau yang panjang, kecerobohan masyarakat dll.<div>
<br /></div>
<div>
2. Penurunan Keanekaragaman HayatiSebagai akibat kerusakan hutan, pembukaan lahan, praktek pengolahan lahan yang kurang memperhatikan ekologi, pertanian monokultur dll., maka terjadi penurunan keanekaragaman hayati di Propinsi Bengkulu. Kegiatan monokultur dapat menyebabkan sebagian flora, fauna dan mikrobia musnah. Contohnya, kantong semar yang dahulu sangat banyak dijumpai di Bengkulu sekarang menjadi sedikit jumlah dan jenisnya<br />
<br />
3. Pengaruh Industri<br />
Meskipun industri masih belum banyak tetapi perencanaan pembangunan industri selanjutnya harus memperhatikan aspek lingkungan. Selama ini, pembangunan industri kurang memperhatikan aspek lingkungan.<br />
<br />
4. Persampahan<br />
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.<br />
<br />
5. Pemanasan Global<br />
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Sejak akhir abad 18 suhu rata-rata global bumi telah meningkat sekitar 0,4 – 0,8°C.<br />
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-73638192153873076892013-04-20T23:56:00.001-07:002013-04-20T23:56:04.680-07:00Pencemaran Laut Timor Lebih Dahsyat dari Teluk Mexico<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-GRRcFU7P3Ik/UXONO4u22cI/AAAAAAAAADo/8x1i8UkBvas/s1600/Pencemaran+Laut+Timor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://3.bp.blogspot.com/-GRRcFU7P3Ik/UXONO4u22cI/AAAAAAAAADo/8x1i8UkBvas/s320/Pencemaran+Laut+Timor.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Pencemaran Laut Timor Lebih Dahsyat dari Teluk Mexico</div>
<a name='more'></a><br />
JAKARTA, BL- Ledakan sumur minyak Montara di Laut Timor 2009 jauh lebih dahsyat dari ledakan sumur Deep Horizon di Teluk Mexico 2010.<br />
<br />
Hal tersebut disampaikan Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni yang selama ini aktif mengadvokasi kasus pencemaran Laut Timor.<br />
<br />
Tanoni menjelaskan sebagai perbandingan, petaka tumpahan minyak akibat ledakan sumur minyak Deep Horizon di Teluk Mexico,kedalaman sumur yang meledak itu mencapai 7,6 Km dan menyemburkan minyak mentah 25.000-30.000 barel atau 3.95.-4.74 juta liter per hari selama 78 hari.<br />
<br />
Sementara kedalaman sumur minyak yang meledak di Laut Timor hanya 2,5 Km saja, namun kita semua dibohongi bahwa tumpahan minyak mentah yang disemburkan hanya 2.000 barel atau 316.000 liter saja per hari selama 74 hari,tanpa diperkuat oleh sebuah studi yang independen dan transparan untuk mengukur besarnya semburan minyak Montara yang telah mencemari Laut Timor.<br />
<br />
Tanoni yang juga mengutip sebuah laporan dari jaringan YPTB yang menyatakan, para ahli perminyakan di Australia dan Amerika Serikat memperkirakan bahwa sekurang-kurangnya petaka tumpahan minyak Montara di Laut Timor 2009 lalu dua kali lebih dahsyat dari petaka yang sama persis terjadi di Teluk Mexico pada tahun 2010”<br />
<br />
Pernyataan ini didasari pada dangkalnya sumur minyak Montara yang meledak itu hanya berukuran 2,5 Km saja, bila dibandingkan dengan dalamnya sumur minyak Deep Horizon,di Teluk Mexico yang mencapai 7,6 Km namun menyemburkan minyak mentah hingga 3.950.000-4.740.000 liter per hari.<br />
<br />
“Itu artinya kekuatan semburan sumur minyak dari sumur Montara di Laut Timor tiga kali lebih dahsyat dari pada yang terdapat di Teluk Mexico,urai Tanoni melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.<br />
<br />
Penulis Buku Skandal Laut Timor,Sebuah Barter Politik Ekonomi Canberra-Jakarta ini lebih lanjut mengatakan pernyataan dari para ahli perminyakan Australia dan Amerika Serikat ini diperkuat dengan hasil laporan dan rekomendasi komisi penyelidik Australia yang menyatakan bahwa besarnya semburan minyak Montara 2009 tidak diketahui secara pasti.<br />
<br />
“Dikarenakan tidak ada satu pun studi yang independen dan kredibel yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menyatakan berapa besar sesungguhnya semburan minyak Montara per hari yang telah mencemari Laut Timor”,ujar Tanoni mengutip hasil laporan komisi penyelidik Australia yang dibentuk Pemerintah Federal Australia itu.(Marwan Azis)<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-46801996754944401372013-04-20T23:46:00.002-07:002013-04-20T23:46:36.101-07:00Moratorium Hutan Harus Tetap Berlanjut<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Fp80ryGmAvg/UXOLJO_931I/AAAAAAAAADY/l4jpWjTTXEE/s1600/hutan+alam,+pelalawan,+riau-161107.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="http://4.bp.blogspot.com/-Fp80ryGmAvg/UXOLJO_931I/AAAAAAAAADY/l4jpWjTTXEE/s320/hutan+alam,+pelalawan,+riau-161107.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Moratorium Hutan Harus Tetap Berlanjut</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
JAKARTA, Wahana lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Koalisi Penyelamatan Hutan Indonesia dan Iklim Global, kembali menyoroti moratorium hutan berdasarkan Instruksi Presiden nomor 10 tahun 2011 yang akan berakhir di bulan Mei 2013 harus diperkuat dan diperpanjang.<br />
<br />
Tujuan yang selama ini berjudul penundaan pemberian izin baru dan pernyempurnaan tata kelola hutan harus berubah menjadi “moratorium pengrusakan hutan dan evaluasi perizinan.” Kebijakan moratorium mainstream yang selama 2 tahun ini masih berbasis wewenang perizinan dari kepala daerah harus diperkuat dengan cara dikendalikan dari pusat oleh peta indikatif penundaan izin baru oleh Kementerian Kehutanan.<br />
Zenzi Suhadi, Juru Kampanye Hutan, WALHI, mengkritisi, moratorium berbasis izin selama 2 tahun ini tidak efektif karena cenderung lebih mengedepankan pertimbangan politis, kepentingan dan kewenangan pemegang wewenang regulasi, dan pemegang hak kelola wilayah sehingga tidak memberikan efek yang signifikan terhadap perbaikan fungsi lingkungan.<br />
Moratorium dengan pola revisi wilayah dan luasan secara periodik ini justru menjadi wadah pengampunan bagi perusahaan yang sudah memiliki izin di atas kawasan hutan, baik legal maupun ilegal. Dalam revisi yang dilakukan setiap 6 bulan sekali, terjadi pengurangan wilayah moratorium untuk mengakomodasi kepentingan pelaku usaha yang konsesinya tumpang tindih dengan PIPIB”. <br />
Amanat perbaikan tata kelola kehutanan seperti yang tersurat di INPRES no 10/2011, sejauh ini tidak terjadi bahkan menjadi semakin absurd dengan dikedepankannya RUU P2H.<br />
Sementara itu, menurut Rahma Mary, Koordinator Program Pembaruan Hukum dan Resolusi Konflik Perkumpulan HuMa, selain tidak mengakui keberadaan hutan adat, RUU ini diberlakukan di atas kawasan hutan yang belum pasti, yaitu kawasan hutan yang baru ditunjuk, belum ditetapkan. Padahal menurut putusan MK No.45/2011, yang disebut kawasan hutan adalah yang sudah ditetapkan.<br />
Kedua hal tersebut memperparah potensi kriminalisasi terhadap masyarakat hukum adat yang tinggal disekitar hutan. Sebagaimana diketahui, RUU ini juga memuat definisi yang longgar tentang pembalakan liar, yang akibatnya justru mengena pada masyarakat hukum adat yang memanfaatkan sumber daya hutan sebagai kebiasaan sehari-hari.<br />
Moratorium berbasis kewenangan perizinan ini juga terbukti telah disiasati oleh banyak kepala daerah dengan memasukan konsesi perkebunan dan pertambangan di dalam usulan pengkajian ulang (review) kawasan hutan dalam RTRW. Sampai dengan Juli 2012, proses alih fungsi dan perubahan peruntukan kawasan hutan untuk kawasan administratif daerah dan kepentingan pembangunan sudah mencapai 12,35 juta hektar, yang terakhir di Papua berpotensi kehilangan hutan ratusan ribu Ha dan juga Aceh berpotensi kehilangan jutaan hektar hutannya karena proposal Tata Ruang yang baru.<br />
Menurut mereka, moratorium hutan seharusnya berbasis pencapaian dengan pertimbangan fungsi ekologis sehingga dalam menyikapi tumpang tindih, pemerintah harus mengedepankan sikap menagih pertanggungjawaban pelaku pengrusakan dan atau penguasaan kawasan hutan.<br />
<br />
Penegakan hukum dan review ijin menjadi tantangan pertama dan belum terjawab menjelang berakhirnya moratorium di bulan depan. Perpanjangan dan penguatan moratorium hutan menjadi sangat penting bagi terwujudnya penyelamatan hutan dan pengurangan emisi seperti yang menjadi komitmen rejim pemerintahan SBY. (Marwan Azis).<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-79432596277168706332013-04-20T23:37:00.001-07:002013-04-20T23:37:12.892-07:00Sampah Pun Bisa Dipakai Sebagai Alat Tukar<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-FROhQetsRNw/UXOIuw1JXSI/AAAAAAAAADQ/2VVlI97w9rM/s1600/market+UI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="http://4.bp.blogspot.com/-FROhQetsRNw/UXOIuw1JXSI/AAAAAAAAADQ/2VVlI97w9rM/s320/market+UI.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Sampah Pun Bisa Dipakai Sebagai Alat Tukar</div>
<a name='more'></a><br />
JAKARTA, UI Trash Market 2013, inilah salah satu inovasi yang digagas mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengurangi sampah. Acara berkonsep garage sale (pasar kaget) yang transaksinya tidak menggunakan uang, tapi memakai sampah kemasan plastik.<br />
<br />
Acara yang baru pertama kali digelar Universitas Indonesia ini dinamakan UI Trash Market 2013, di dalamnya terjadi transaksi jual beli. Di pasar ini akan dijual bermacam-macam barang bekas layak pakai yang digemari anak kampus seperti pakaian, aksesoris, barang seni, kaset lama, buku pengetahuan, komik bekas dan lainnya.<br />
<br />
UI Trash Market 2013 rencananya akan digelar selama 2 hari dari tanggal 17 hingga 18 Mei di Taman Melingkar dan Aula Terapung, Perpustakaan Pusat UI, Depok.<br />
<br />
Bellina Rosellini Suheng, project officer acara ini menjelaskan, ide acara tersebut terinspirasi dari gaya hidup anak muda saat ini yang cenderung komsumtif. "Abis mikirnya anak muda itu kan konsumtif belanja ini itu mulu, berhubung targetku anak muda. Aku liat kecenderungan mereka ini kalo kita tuker duitnya pake sampah bisa ngurangin sampah juga nih,"kata aktifis Mapala UI ini via chating facebook.<br />
<br />
Barang-barang yang dijual UI Trash Market 2013 diperolah dari sumbangan mahasiswa UI/ Umum. Untuk bisa melakukan transaksi jual beli di UI Trash Market, pengunjung tidak butuh uang, yang dibutuhkan hanya sampah kemasan plastik. Pengunjung akan menukarkan satu item barang yang dibeli dengan lima buah sampah kemasan plastik. Tidak hanya untuk barang yang dijual. Untuk tiket masuk acara ini pengunjung juga harus menukarkan sejumlah sampah kemasan plastik atau stryrofoam.<br />
<br />
UI Trash Market 2013 dibuat untuk mengurangi sampah plastik dan stryrofoam di lingkungan kampus UI. Sampah yang terkumpul akan disalurkan ke tempat pengolahan sampah plastik kreatif untuk dibuat menjadi barang lagi yang lebih berguna.<br />
<br />
Konsep pasar barter sampah juga merupakan hal yang sangat jarang dilakukan dijaman sekarang. Ide serupa juga digagas di Meksiko, mereka menyebutnya Mercado de Trueque yang dalam bahasa inggris berarti Barter Market.<br />
<br />
Pasar ini juga menawarkan sistem barter sampah, bedanya kalo di Mercado de Trueque ini, sampah ditukar dengan voucher makanan yang bisa kemudian ditukar oleh pengunjung di tempat penjual makanan terdekat.<br />
<br />
Dengan alasan yang serupa, Mercado de Trueque ini dibangun pemerintah Meksiko untuk mengurangi produksi limbah dan mempromosikan pengembangan produk lokal. Selanjutnya sampah-sampah yang terkumpul akan mereka salurkan ke perusahaan yang bergerak dalam bidang daur ulang. Menarik bukan? (Marwan Azis).<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-85127731135051108572013-04-18T00:24:00.001-07:002013-04-18T00:26:24.835-07:00Antartika Meleleh karena Perubahan Iklim<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-lNZz0x_w28M/UW-fn-97ppI/AAAAAAAAACw/78YoDp8Hyyg/s1600/AntartikaCair-Reuters.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="http://2.bp.blogspot.com/-lNZz0x_w28M/UW-fn-97ppI/AAAAAAAAACw/78YoDp8Hyyg/s320/AntartikaCair-Reuters.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Antartika Meleleh karena Perubahan Iklim</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">JAKARTA, Perubahan iklim menyebabkan meluasnya laut es Antartika, menurut penelitian ilmiah dalam jurnal Nature Geoscience. Gejala alam ini diperkirakan akibat melelehnya bongkahan es di bawah Antartika.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Melelehnya air ini dalam kepadatan rendah sehingga menumpuk di lapisan atas lautan. Permukaan laut ini kemudian membeku secara lebih mudah selama musim gugur dan dingin.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Para pakar iklim mengamati bahwa laut es Antartika ini menunjukkan perluasan kecil namun cukup signikan sekitar 1,9% dalam satu dekade sejak 1985.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Para peneliti dari Royal Netherlands Meteorological Institute (KNMI) mengatakan gejala ini diperkirakan akan terus terjadi di kemudian hari. Mereka mencoba untuk melakukan reka ulang perubahan itu melalui komputer.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Lautan es meluas selama musim gugur dan dingin di belahan bumi selatan karena melelehnya air ini.</span><br />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">"Lautan es di seputar Antartika meningkat walaupun adanya pemanasan global," kata salah seorang peneliti Richard Bintanja dari KNMI.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">"Ini akibat melelehnya lapisan es dari bawah," katanya kepada kantor berita Reuters dan BBC.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Penelitian di Nature Geoscience juga menyebutkan lapisan air dingin yang meleleh ini dapat membatasi jumlah air yang diserap dari lautan dan jatuh sebagai salju di Antartika. (Reuters/BBC)</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-58345720047139316652013-04-18T00:22:00.000-07:002013-04-18T00:27:18.226-07:00Ini Penyebab Hujan Lebat Di Indonesia Saat Musim Kemarau<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-antAPpE398s/UW-e1hNMu6I/AAAAAAAAACo/EG_ZiJz8vJ0/s1600/hujan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-antAPpE398s/UW-e1hNMu6I/AAAAAAAAACo/EG_ZiJz8vJ0/s320/hujan.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Ini Penyebab Hujan Lebat Di Indonesia Saat Musim Kemarau</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">JAKARTA, Bulan April ini merupakan musim pancaroba alias peralihan. Sebagian Indonesia masuk musim kemarau pada bulan ini, di saat yang sama ada wilayah yang mengalami hujan lebat hingga banjir. Ini penjelasannya.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">"Kejadian hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor bulan April ini terjadi di daerah yang masih dalam periode hujan. Fenomena cuaca buruk berupa hujan lebat pada pekan pertama April secara umum dikatakan normal," ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sri Woro B Harijono.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Hal itu dikatakan Woro dalam jumpa pers di kantornya, di Jalan Angkasa 1, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2013).</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Hal ini, imbuh Woro, lazim terjadi pada masa transisi. Ada pergeseran pemanasan matahari yang menyebabkan perubahan pola interaksi dari faktor-faktor utama penggerak dinamika atmosfer di Indonesia.<span class="Apple-converted-space"> </span></span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Woro menjelaskan Indonesia mulai masuk kemarau pada April 2013. Hanya musim kemarau ini masih meliputi sepertiga bagian Indonesia.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">"Berdasarkan perkiraan musim kemarau 2013 di wilayah Indonesia pada April sebesar 32,5% yang meliputi wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Malut, Jatim bagian utara, Pantura, Jakarta utara dan pesisir utara Aceh," papar Woro.</span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Sebagian besar wilayah Indonesia yang lain, lanjut dia, kemarau baru akan datang pada Mei 2013, sebesar 64,6% hingga Juni yang coverage wilayahnya 87,1%.<span class="Apple-converted-space"> </span></span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Faktor gangguan cuaca yang cukup dominan di minggu pertama April adalah munculnya gelombang Rosby Ekuator di Indonesia barat dan adanya Osilasi Madden Julian di perairan Samudera Hindia.<span class="Apple-converted-space"> </span></span><br />
<br style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" />
<span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">"Secara umum gangguan cuaca tadi menyebabkan peningkatan pembentukan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai dengan kilat dan petir. Terjadi di wilayah Indonesia Barat dan tengah yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi bagian selatan," tandas dia.<span class="Apple-converted-space"> </span></span><b style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; color: black; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; margin: 0px; orphans: 2; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; vertical-align: baseline; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">(Rina Atriana/Detik)</b><span style="-webkit-text-size-adjust: auto; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: inline !important; float: none; font-family: Arial, Helvetica, Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.59375px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-67473043931392187532013-04-18T00:18:00.001-07:002013-04-18T00:28:11.490-07:00Air Laut Bisa Perlambat Dampak Perubahan Iklim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-VLjjNx0hz2Y/UW-eKXf035I/AAAAAAAAACg/8Ml28CpfOSg/s1600/Kehijauan-air-laut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="http://2.bp.blogspot.com/-VLjjNx0hz2Y/UW-eKXf035I/AAAAAAAAACg/8Ml28CpfOSg/s320/Kehijauan-air-laut.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Air Laut Bisa Perlambat Dampak Perubahan Iklim</div>
<a name='more'></a><br /><br />
JAKARTA, Perubahan iklim bisa bertambah lebih buruk jika jumlah ekstra panas yang besar diserap oleh air laut langsung dilepaskan kembali ke udara.<br />
<br />
Pandangan tersebut disampaikan Ilmuwan seperti dilansir laman Reuters (8/4). Dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa lautan telah membantu mengurangi dampak pemanasan sejak tahun 2000, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin.<br />
<br />
Penelitian tersebut mencatat bahwa gas panas yang terperangkap dipancarkan ke atmosfer lebih cepat dari sebelumnya, dan 10 tahun terpanas terjadi sejak pencatatan dimulai tahun 1998.<br />
<br />
Namun tingkat di mana permukaan bumi yang memanas agak melambat sejak tahun 2000, menyebabkan para ilmuwan mencari penjelasan atas perlambatan perubahan iklim tersebut.<br />
<br />
Para ahli di Perancis dan Spanyol mengatakan pada Minggu bahwa air laut lebih hangat dari udara sekitar pada tahun 2000. Itu akan membantu menjelaskan perlambatan pemanasan permukaan air laut, tetapi menyarankan bahwa perlambatan itu mungkin hanya sementara dan singkat.<br />
<br />
"Sebagian besar dari kelebihan energi ini diserap di atas 700 meter (2.300 kaki) dari laut pada awal pemanasan, sebanyak 65 persen saja di Pasifik tropis dan Atlantik," ujar ahli dalam jurnal Nature Climate Change.<br />
<br />
Penulis Virginie Guemas dari Catalan Institute of Climate Sciences di Barcelona mengatakan bahwa panas tersembunyi dapat kembali ke atmosfer dalam beberapa tahun berikutnya, yang dapat memicu pemanasan lagi.<br />
<br />
"Jika hanya terkait dengan variabilitas alami maka laju pemanasan akan meningkat segera," kata Virginie.<br />
<br />
Caroline Katsman dari The Royal Meteorologi Institute, mengatakan itu adalah bagian dari sebuah siklus laut seperti "El Nino" (Pemanasan di Pasifik) dan "La Nina" (Pendinginan di Pasifik) jika panas yang diserap oleh lautan akan kembali ke atmosfer.<br />
<br />
Ia mengatakan bahwa penelitian tersebut sudah dikonfirmasi sebelumnya oleh lembaganya, tapi itu tidak menjelaskan kenapa terjadi perlambatan pemanasan di permukaan air laut sekitar tahun 2000.<br />
<br />
Ambang Batas<br />
<br />
Laju perubahan iklim memiliki implikasi ekonomi yang besar karena hampir 200 negara sepakat pada 2010 untuk membatasi pemanasan permukaan air laut kurang dari 2 derajat Celsius (3,6 F) di tingkat industri, terutama dari bahan bakar fosil.<br />
<br />
Suhu permukaan telah meningkat 0,8 derajat C. Dua derajat dipandang sebagai ambang batas bagi perubahan berbahaya seperti kekeringan, tanah longsor, banjir, dan naiknya permukaan air laut.<br />
<br />
Beberapa negara berpendapat bahwa adanya kenaikan perlambatan perubahan iklim menunjukkan mereka kurang bertindak. <br />
<br />
Karena itu, negara-negara sepakat untuk memerangi perubahan iklim pada akhir tahun 2015. ( Reuters/Azis Kurmala/Antara)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-65986118134270979772013-04-18T00:15:00.001-07:002013-04-18T00:28:53.807-07:0011 Tewas dan 22.830 Rumah Terendam Banjir akibat Luapan Sungai Bengawan Solo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-9efzrmlXgLE/UW-de99BPPI/AAAAAAAAACY/WN--9MAd-E8/s1600/sungai+bengawan+solo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="http://2.bp.blogspot.com/-9efzrmlXgLE/UW-de99BPPI/AAAAAAAAACY/WN--9MAd-E8/s320/sungai+bengawan+solo.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
11 Tewas dan 22.830 Rumah Terendam Banjir akibat Luapan Sungai Bengawan Solo</div>
<a name='more'></a><br />
SOLO, Meluapnya Sungai Bengawan Solo di wilayah Jateng dan Jatim menimbulkan korban jiwa dan merendam sejumlah kabupaten.<br />
<br />
Berdasarkan data yang dihimpun Beritalingkungan.com dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bencana banjir tersebut telah menewaskan 11 orang dan merendam 22.830 rumah, 7.450 hektar sawah terendan dan infrastruktur lainnya.<br />
<br />
11 meninggal terdiri dari 5 orang di Ngawi, 4 orang di Bojonegoro, 1 orang di Tuban, dan 1 orang di Gresik. Sebagian besar korban meninggal terseret arus sungai.<br />
<br />
Banjir terjadi sejak Minggu (7/4) hingga sekarang masih menggenangi beberapa wilayah di bagian hilir Sungai Bangawan Solo. Banjir menggenangi daerah yang dilalui Sungai Bengawan Solo yaitu Kabupaten Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik yang mencakup lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa.<br />
<br />
Banjir terparah terjadi di Kabupaten Bojonegoro, Jatim yang menyebabkan 4 meninggal, 11.942 rumah terendam, 11 TK, 29 SD, 6 masjid, 74 mushola, 120.940 jalan terendam banjir, 3.820 hektar sawah terendam, 1.499 kambing dan dan 2.523 sapi diungsikan. Penyebab utama banjir adalah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama di DAS Bengawan Solo.<br />
<br />
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meskipun sudah musim transisi menuju kemarau. Namun adanya anomali suhu muka air laut Indonesia di atas normal yaitu 0,7-1,3 derajat Celsius. Ditambah dengan adanya siklon tropis Victoria dan osilasi Madden-Julian maksimum sejak minggu lalu, menyebabkan pasokan uap air di atmosfer melimpah sehingga wilayah Indonesia hujan lebat. Siklon tropis Victoria sudah menjauh Indonesia dan tidak akan memberikan dampak cuaca lagi.<br />
<br />
Sungai Bengawan Solo termasuk DAS kritis akibat kerusakan DAS. Penduduk di DAS B Solo terus bertambah dan tinggal di daerah rawan banjir. Tahun 1980 ada 13,5 juta jiwa, tahun 1990 menjadi 14,7 juta jiwa, dan tahun 2005 ada 17,5 juta jiwa. Tutupan hutan hanya 13,6% dari luas DAS. Erosi tanah mencapai 3,14 mm/tahun yang melebihi erosi yang ditoleransikan. Kondisi ini yang memperparah banjir tahunan Sungai Bengawan Solo. (Jekson Simanjuntak/Marwan Azis) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3671155071977506720.post-10610226950039143562013-04-18T00:04:00.000-07:002013-04-18T00:29:32.741-07:00“Bersih-bersih Parlemen dari Para Perusak Lingkungan”.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-oNF1K4PYxEk/UW-aZ_KUjQI/AAAAAAAAACU/iba9EmWuUIg/s1600/kejahatan+hutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-oNF1K4PYxEk/UW-aZ_KUjQI/AAAAAAAAACU/iba9EmWuUIg/s320/kejahatan+hutan.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
“Bersih-bersih Parlemen dari Para Perusak Lingkungan”</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
JAKARTA, BL-Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) meminta kepada pengurus partai politik untuk memperbaiki rekrutment politik jelang pemilu 2014, dengan cara tidak memberikan ruang bagi para perusak lingkungan untuk mengisi parlemen dan pemerintahan.<br />
<br />
WALHI menilai selama ini rekrutmen politik masih diwarnai oleh transaksi politik uang, inilah yang memberikan ruang bagi para perusak lingkungan maju dalam pemilu baik di parlemen maupun eksekutif (pemerintahan).<br />
<br />
Dalam catatan WALHI, sejak reformasi tahun 1998, proses transisi demokrasi Indonesia belum mampu menciptakan kesejahteraan dan keadilan karena buruknya sistem rekrumen politik. Dampak lainnya kebijakan lingkungan yang diproduksi oleh Pemerintah dan DPR RI/DPRD saat ini masih kental dengan corak eksploitatif, liberal, berorientasi pasar, mendorong penghancuran lingkungan hidup serta melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Termasuk corak ekonomi-politik Indonesia masih setia bersandarkan pada skema utang luar negeri.<br />
<br />
Perlawanan rakyat mempertahankan hak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat, wilayah kelola, serta hak-hak atas tanah, masih dihadapkan dengan tindakan kekerasan dan kriminalisasi dari aparat negara. <br />
<br />
Termasuk tindak kekerasan dan penahanan Direktur WALHI Sumatera Selatan, Anwar Sadat, menjadi bukti nyata upaya pembungkaman terhadap aktifis lingkungan masih terjadi. WALHI mensinyalir kebijakan negara yang refresif terhadap para aktivis lingkungan dan rakyat yang memperjuangkan hak ases pengelolan sumber daya alam dan lingkungan tak lepas dari peran modal (capital).<br />
<br />
Cabang-cabang produksi negara yang penting semisal pertambangan, perkebunan skala besar, industri properti, proyek infrastruktur, dan migas, menjadi arena pertarungan penting, dimana rakyat jelata berhadap-hadapan dengan negara dan kuasa modal besar.<br />
<br />
Ketiadaan platform demokratisasi dan agenda perubahan menurut WALHI menjadi penyebab belum terwujudnya kesejahteraan dan keadilan. Selain itu juga karena kegagalan pemerintahan SBY - Budiono menterjemahkan mandat transisi dan tuntutan reformasi. Yang diperparah oleh perilaku korup anggota parlemen dan pemerintahan.<br />
<br />
Winmark Hutabarat, staf media WALHI Nasional dalam rilisnya yang diterima Beritalingkungan.com mengungkapkan, untuk mengulirkan kampanye bersih-bersih parlemen dari perusak lingkungan jelang pemilu 2014, WALHI akan menyelenggarakan Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup di Surabaya pada 18 – 22 April 2013 dengan mengusung tema “Bersih-bersih Parlemen dari Para Perusak Lingkungan”.<br />
<br />
Acara tersebut dimaksudkan untuk menggugah kesadaran politik publik untuk tidak lagi memberikan suaranya kepada mereka yang terlibat perusakan lingkungan. (Marwan Azis).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11277425525357594619noreply@blogger.com0