bisnisedia.com

Rabu, 30 September 2015

Kabut Asap Sudah Darurat

Kabut Asap Sudah Darurat

Sampai saat ini Kamis (1/10) kementrian Lingkungan hidup dan kehutanan mencatat terdapat 159 titik panas sumber kabut asap, dari 159 titik tersebut, 95 titik di sumatra dan 61 titik di Kalimantan. akbitnya 25.900.000 jiwa terpapar asap 22.900.000 adapah penduduk sumatra, dan 3.000.000 adalah penduduk kalimantan. Bukan hanya manusia, seluruh satwa yang ada didaerah tersebut turut terancam mati karena menghirup asap. kerugian dibidang ekonomi pun mencpai kurang lebih 20 triliun rupiah.

Polemik bencana di negeri ini masih berlanjut saja, karena itu saya mendapat catatan dari sesorang di Pontianak, berikut catatannya :
----------------------------------------------------------------------------
SURAT PONTIANAK UNTUK INDONESIA
Yth. Presiden Republik Indonesia
Titik api disekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah.
Tapi simbol keserakahan dan ketidakpedulian negara terhadap daerah.
"Bapak mau kesini sekarang ?"
Bandara ditutup pak ! lagi pula tidak ada anak sekolah yang menyambut bapak mereka diliburkan.
"Mau menpuh jalan darat ?"
Bahaya pak ! asap tebal tidak bagus untuk kesehatan bapak dan ibu beserta staf.

Biarkan saja seperti ini !
Agar PONTIANAK tidak lagi jadi lahan sawit, dan bisa ditanam tanaman industri,
Kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidak berdayaan kami disini.
Kami Pasrah, mungkin ini kehendak Allah.

Bagi saudara-saudara kami didaerah lain, kami berterimaksih atas doa yang selelu dipanjatkan.
Mohon maaf karena kiriman asap dari PONTIANAK kalian jadi terganggu.
berita dari media mengabarkan katanya KUBU RAYA sudah tidak layak huni lagi
karena hanya 5% udara bersih yang bisa kamu hirup
Innalillahi..

Pemerintah pusat entah sudah tidak peduli kepada kami.
Hari ini puncaknya 3 juta rakyat PONTIANAK terkena kanker paru-paru terutama Anak-anak.
sepertinya lebih peduli pada kekisruhan internal dikubuh istana daripada nasib 3 juta rakyat Pontianak.
Padahal Pontianak salah satu penyumbang devisa terbesar negara.

Tolong sebarkan catatan ini, karena media TV dan koran tidak banyak memberitakan
terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata di istana
Belum lagi usai bencana asap, kami sudah dihadapkan pada manurunya hasil pertanian
yang ditambah harga penjualannya yang menurun drastis sampai titik terparah.

Semoga pemerinyah pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya.
hanya doa yang bisa kami harapkan sebelum rakyat pontianak mati pelan-pelan dan lari dari sini.
----------------------------------------------------------------------------
wiihhh sedih membacanyaaa..

Mari kita berdoa untuk indonesia tercinta kita.

Yang berani bakar hutan untuk buka lahan.. RIBUT SAMA GUAA !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar