Sampah Pun Bisa Dipakai Sebagai Alat Tukar
JAKARTA, UI Trash Market 2013, inilah salah satu inovasi yang digagas mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengurangi sampah. Acara berkonsep garage sale (pasar kaget) yang transaksinya tidak menggunakan uang, tapi memakai sampah kemasan plastik.
Acara yang baru pertama kali digelar Universitas Indonesia ini dinamakan UI Trash Market 2013, di dalamnya terjadi transaksi jual beli. Di pasar ini akan dijual bermacam-macam barang bekas layak pakai yang digemari anak kampus seperti pakaian, aksesoris, barang seni, kaset lama, buku pengetahuan, komik bekas dan lainnya.
UI Trash Market 2013 rencananya akan digelar selama 2 hari dari tanggal 17 hingga 18 Mei di Taman Melingkar dan Aula Terapung, Perpustakaan Pusat UI, Depok.
Bellina Rosellini Suheng, project officer acara ini menjelaskan, ide acara tersebut terinspirasi dari gaya hidup anak muda saat ini yang cenderung komsumtif. "Abis mikirnya anak muda itu kan konsumtif belanja ini itu mulu, berhubung targetku anak muda. Aku liat kecenderungan mereka ini kalo kita tuker duitnya pake sampah bisa ngurangin sampah juga nih,"kata aktifis Mapala UI ini via chating facebook.
Barang-barang yang dijual UI Trash Market 2013 diperolah dari sumbangan mahasiswa UI/ Umum. Untuk bisa melakukan transaksi jual beli di UI Trash Market, pengunjung tidak butuh uang, yang dibutuhkan hanya sampah kemasan plastik. Pengunjung akan menukarkan satu item barang yang dibeli dengan lima buah sampah kemasan plastik. Tidak hanya untuk barang yang dijual. Untuk tiket masuk acara ini pengunjung juga harus menukarkan sejumlah sampah kemasan plastik atau stryrofoam.
UI Trash Market 2013 dibuat untuk mengurangi sampah plastik dan stryrofoam di lingkungan kampus UI. Sampah yang terkumpul akan disalurkan ke tempat pengolahan sampah plastik kreatif untuk dibuat menjadi barang lagi yang lebih berguna.
Konsep pasar barter sampah juga merupakan hal yang sangat jarang dilakukan dijaman sekarang. Ide serupa juga digagas di Meksiko, mereka menyebutnya Mercado de Trueque yang dalam bahasa inggris berarti Barter Market.
Pasar ini juga menawarkan sistem barter sampah, bedanya kalo di Mercado de Trueque ini, sampah ditukar dengan voucher makanan yang bisa kemudian ditukar oleh pengunjung di tempat penjual makanan terdekat.
Dengan alasan yang serupa, Mercado de Trueque ini dibangun pemerintah Meksiko untuk mengurangi produksi limbah dan mempromosikan pengembangan produk lokal. Selanjutnya sampah-sampah yang terkumpul akan mereka salurkan ke perusahaan yang bergerak dalam bidang daur ulang. Menarik bukan? (Marwan Azis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar